Menjelang libur lebaran tahun ini, banyak tempat-tempat wisata yang selama Ramadan sibuk berbenah diri. Bukan tanpa alasan, para pengelola biasanya sudah memperhitungkan dan memprediksi jumlah wisatawan atau pelancong lokal ke tempat wisatanya, dan tentunya mereka ingin memberikan pengalaman wisata yang terbaik bagi pengunjungnya.
Traveling telah menjadi salah satu aktivitas yang populer di seluruh dunia. Semakin banyak orang yang melakukan perjalanan ke berbagai destinasi baik di dalam dan luar negeri. Sebagai warga dari sebuah negeri dengan kekayaan dan keindahan alam yang sangat eksotis, kita pasti ingin sekali menjelajahi wisata alam di negeri sendiri. Hal ini sebagai wujud dari Bangga Berwisata di Indonesia.
Namun, di sisi lain, tidak sedikit dampak negatif yang ditimbulkan akibat perjalanan wisata yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, dibutuhkan wisatawan berkualitas yang dapat menjaga keberlangsungan lingkungan, budaya, dan masyarakat setempat.
Sebagai pelancong berkualitas, kita harus memahami bahwa perjalanan yang bertanggung jawab dan beretika sangat penting untuk menjaga keberlangsungan pariwisata dan lingkungan. Beberapa tips menjadi pelancong berkualitas:
Memahami Budaya Lokal
Ketika mengunjungi suatu daerah, sangat penting bagi kita untuk memahami budaya lokal dan adat istiadat yang berlaku. Hal ini dapat membantu kita untuk memperoleh pengalaman yang lebih autentik serta meminimalkan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan. Contoh jika kita berkunjung ke Desa Adat Badui, kita biasanya akan diberikan pemahaman tentang apa yang boleh dan tidak dilakukan selama berada di wilayah tersebut.
Menghormati Lingkungan
Kita harus memastikan bahwa aktivitas wisata yang kita lakukan tidak merusak lingkungan atau mengancam spesies satwa liar dan flora lokal. Hindari melakukan kegiatan seperti membuang sampah sembarangan, memetik bunga atau tumbuhan yang dilindungi, atau merusak lingkungan alam.
Membeli Produk atau Jajanan Sekitar
Saat melakukan perjalanan, kita sebaiknya membeli produk atau jajanan dari warga sekitar sebagai bentuk dukungan terhadap perekonomian lokal. Hal ini dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat serta mempromosikan keanekaragaman budaya dan tradisi setempat.
Salah satu pengalaman kami, ketika camping, kami pasti akan mencari warung sekitar untuk jajan, atau paling tidak saya membeli kopi hitam. Walaupun, perlengkapan dan bahan masak yang kami bawa cukup lengkap.
Menghindari Kegiatan Wisata yang Merugikan Lingkungan dan Budaya
Kita harus menghindari kegiatan wisata yang merugikan lingkungan dan budaya lokal, seperti memancing ikan secara liar, memberika makanan satwa yang bukan peruntukkannya, atau menyalakan kembang api di lingkungan wisata alam. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan lingkungan dan spesies satwa yang ada..