30 April 2015, mereka sibuk menyiapkan instrumen dan alat pegara untuk aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasiona yang jatuh setiap tanggal 1 Mei. Hampir selalu ribuan bahkan ratusan ribu buruh turun ke jalan-jalan utama di berbegai belahan dunia. Tuntutannya adalah kelayakan hidup, hidup yang lebih baik dari menjadi buruh. Hari Buruh kali ini saya tidak turut ke jalan, beberapa tahun yang lalu, saya masih ikut merasakan berada di suasana demo buruh. Bukan sebagai peserta demo, tapi karena ingin tahu suasana di lokasi unjuk rasa tiap tahun ini. Biasanya saya membawa kamera sebagai dokumentasi, sok-sok menjadi juru kamera profesional. Perkara tuntuan demo buruh, salah satunya tak jauh dari urusan perut, soal Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Mengejutkan bagi saya, saat melihat berita di salah satu stasiun TV, bahwa salah satu item Kebutuhan Hidup Layak tersebut adalah Nonton Bioskop. Entah, pertimbangan nonton bioskop menjadi salah satu KHL. 1 Mei selalu menjadi rejeki tahunan untuk banyak menyedia transportasi bis pariwisata, bis charteran, metro mini, percetakan spanduk, tukang sewa sound system, juga pedagang kopi keliling bersepeda di sekitar jalan tempat unjuk rasa buruh dilakukan. Bahkan beberapa tahun lalu, saat saya berada di aksu buruh, copet-pun ikuta mengambil keuntungan. Definisi buruh juga kadang selalu dipersoalkan. Siapakan sebenarnya buruh itu? Bagi saya, seseorang yang masih menerima gaji, atau honor dari perusahaan tempat ia bekerja termasuk adalah buruh. Apapun profesi dan jabatannya. Masih menerima slip gaji dari HRD, itu buruh. Saya buruh! [caption id="" align="aligncenter" width="497" caption="dok. pribadi"][/caption] Pesan saya untuk diri sendiri sebagai buruh:
- Ke sesama rekan kerja, jangan melulu mengeluh!
- Bekerja dan berkaryalah dengan bangga.
- Menabunglah! Walau menabung itu tak membuat kaya. Tapi bisa menyimpan dan mengontrol penghasilan.
- Buruh juga bisa berinvestasi!
- Dan yang paling penting, berhematlah! Jangan mudah ditaklukan dengan tuntutan gaya hidup yang hampir selalu menuntut, hanya sekedar gengsi. Prioritaskan kebutuhan, bukan keinginan.
Akhirnya, semoha Tuhan selalu memberikan kita jalan terbaik dan memudahkan kita semua dalam mencari rejeki. Selamat Hari Buruh 1 Mei 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H