[caption id="attachment_82968" align="alignnone" width="346" caption="Lele besar, anak dan bapaknya (foto: Imam Mahmudi)"][/caption] [share foto] Lihatlah foto diatas, seorang bapak beserta anaknya yang masih umur 2 tahunan sedang menguras kolam ikan didepan teras rumahnya. Ikan lele yang berukuran cukup besar dan ikan-ikan lain hasil bapak itu memancing dipelihara di kola tersebut. Foto tersebut saya ambil ketika dalam kunjungan silaturahmi kerumah teman di Bogor. Senang, Unik, dan tentunya menarik melihat foto dengan jepretan hape itu. *** Bagaimana jika melihat foto ini...??? [caption id="" align="alignnone" width="576" caption="Kolam Besar di depan Atrium Pondok Gede (foto: Imam Mahmudi)"][/caption] Foto diatas adalah sebuah kolah cukup besar yang berada di tepat depan Atrium Pondok Gede. Kondisi ini tentunya membuat macet dan membahayakan, tidak hanya untuk pengguna kendaraan bermotor, tapi juga untuk perekonomian sekitar, karena dibelakang lapak yang tutup dengan terpal biru (lihat foto) adalah areal para pedagang yang telah pindah dari Tempat Penampungan Sementara (TPS), yang mereka tidak mampu sewa kios di Pasar Semi-modern yang baru saja dioperasikan Senin (10/1/2011) lalu. (Pasar Semi-modern Pondok Gede lihat artikel) Hampir setiap hari, mereka yang berdomisili di Pondok Gede merasakan kondisi jalan hancur berlubang yang mengakibattkan kemacetan. Tanpa jalan berlubang-pun sudah dibuat macet oleh angkutan umum yang sengaja ngetem, ditambah pangkalan ojek yang sengaja menggunakan jalan ditiap perempatan jalan. Padahal bulan Januari 2011 ini beberapa jalan sudah dicor dan diaspal, tapi entah kenapa titik yang satu ini (lihat foto) belum juga mendapat perhatian dari Pemkot Bekasi. Jika dilihat dengan peta, titik tersbut adalah panah pertama dari kanan. [caption id="" align="alignnone" width="405" caption="Titik-titik Menyebalkan (Gambar: Imam Mahmudi)"][/caption] Mohon kiranya Pondok Gede yang berbatasan dengan Jakarta dan masih masuk dalam wilayah Bekasi diperhatikan oleh Pemkot Bekasi. Jangan hanya menariki uang retribusi, pajak dan lain-lain, namun membiarkan warganya hidup dalam kondisi yang menyebalkan. Atau mungkin pelihara ikan dikolam jalanan tersebut.
