Mohon tunggu...
Imam Agung Arifin
Imam Agung Arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi Unisri

Cinta alam dan kasih sayang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembuatan Kompos dengan Bahan Utama Sampah Organik oleh Mahasiswa KKN PPM UNISRI Kelompok 07

22 Agustus 2024   11:00 Diperbarui: 22 Agustus 2024   11:03 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen Pribadi

Wonogiri - Universitas Slamet Riyadi(UNISRI) menerjunkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)di Desa Pandan, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Salah satu permasalahan di daerah tersebut adalah pengelolaan limbah yang belum optimal. 

Serta sebagian besar mata pencaharian masyarakat pandan berada di sektor pertanian.
Salah satu solusi yang mahasiswa KKN-PPM 7 UNISRI tawarkan adalah pengolahan limbah organik menjadi kompos. Dalam kesempatan ini, KKN-PPM 7 UNISRI menjelaskan bahwa tujuan program kerja tersebut adalah untuk memanfaatkan limbah organik yang ada di sekitar masyarakat untuk bisa di olah menjadi pupuk untuk kompos.
Dalam pelaksanaan program kerja ini mahasiswa KKN-PPM bekerja sama dengan perangkat desa pandan untuk mengadakan pertemuan dan mengundang perkumpulan kelompok tani desa pandan pada Rabu(31/7/2024). Pertemuan ini juga dihadiri oleh Badan Pertanian Slogohimo. Dalam pertemuan ini mahasiswa memberikan sosialisasi mengenai pupuk kompos dan praktek cara pembuatannya.

Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi


Dari penjelasan salah satu mahasiswa yang bernama Aditya untuk pembuatan pupuk kompos membutuhkan beberapa bahan yaitu daun kering, sisa sayuran dan buah- buah an yang sudah busuk serta tambahan cairan EM4 sebagai pengurai bakteri dan cairan molase sebagai makanan untuk bakteri. "Waktu yang di butuhkan untuk membuat pupuk kompos kurang lebih 1 bulan" imbuh Aditya.
Mahasiswa menjelaskan bahwa dengan adanya kompos ini masyarakat dapat menghemat pengeluaran untuk membeli pupuk, karena dapat mengolah pupuk sendiri. Mahasiswa berharap dengan adanya sosialisasi tersebut dapat membantu perekonomian masyarakat yang sebagian besar ber profesi sebagai prtani. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun