Mohon tunggu...
Imam Adryan
Imam Adryan Mohon Tunggu... -

mahasiswa uin sunan kalijaga yogyakarta prodi ilmu komunikasi fakultas ilmu sosial dan humaniora angkatan 2014

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjadi Pemulung, Salahkah?

15 Desember 2014   17:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:17 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemulung merupakan suatu pekerjaan dengan mencari sampah bekas baik itu kardus ataupun botol plastik yang masih dapat di daur ulang sehingga dapat dijual ke agennya. Dengan keuntungan yang tidak seberapa, banyak sebagian dari masyarakat yang memilih berprofesi sebagai pemulung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selagi uang yang di dapatkan masih halal. Mereka rela melakukan perjalanan dari satu tempat tumpukan sampah ke tumpukan sampah lainnya untuk mendapatkan rupiah. Terkadang mereka membongkar banyaknya sampah dan terus mencari sampah yang masih dapat di manfaatkan untuk dikumpulkan di masukan kedalam karung ataupun gerobak dan dijual ke agennya. Sebenarnya menjadi pemulung bukanlah keinginan mereka, namun keadaan yang terkadang menuntut mereka untuk melakukan pekerjaan itu. Karena pendidikan yang rendah dan lowongan kerja yang bisa dibilang sedikit membuat mereka harus bekerja seperti itu.

Banyak juga anak kecil yang mungkin masih berada di sekolah dasar di indonesia yang menjadi pemulung untuk membantu ekonomi kedua orang tuanya. Namun dia tidak merasa malu dengan kegiatan yang dilakukannya tersebut. disamping itu, dia juga memiliki tekad yang kuat untuk dapat bisa bersekolah, sehingga terkadang ia sering menyisihkan uang hasil jerih payahnya itu untuk di tabung agar bisa terus melanjutkan sekolah. Seperti kita lihat, banyak acara-acara talkshow yang sering mengundang anak-anak pejuang tersebut yang memiliki mimpi yang sangat besar. Salah satunya acara kick andi yang merupakan salah satu acara talkshow yang sangat inspiratif karena sering menghadirkan orang-orang yang sangat luar biasa dalam menjalani hidup.

Kebanyakan orang memandang kalau menjadi pemulung itu suatu pekerjaan yang buruk. Namun disatu sisi bekerja sebagai pemulung juga memerlukan usaha dan semangat yang keras untuk bisa mendapatkan rupiah, lagi pula bkerja sebagai pemulung adalah pekerjaan yang halal selagi barang bekas yang diambil bukanlah milik orang lain. apabila kita dibandingkan dengan orang yang kerjaannya hanya meminta-minta dipinggir jalan ataupun dimana saja yang biasa kita sebut dengan pengemis. sering kita lihat, ke mana saja kita pergi pasti disana selalu ada orang yang meminta-minta, banyak juga yang berada dikampus-kampus hanya bermodalkan mangkuk plastik dan duduk dipinggiran jalan ia memulai aksinya untuk mendapatkan rupiah. Sebenarnya inilah yang bisa dikatakan sebagai pekerjaan yang buruk. Padahal kebanyakan dari mereka yang masih memiliki fisik yang kuat untuk mencari pekerjaan yang lebih layak, tetapi mereka lebih memilih untuk duduk dan menengadakan mangkuknya untuk meminta rupiah bagi setiap pejalan yang lewat di depannya. Betapa mudahnya hidupnya. Bahkan sering kita ketahui bahwa mereka yang berprofesi menjadi pengemis ataupun peminta-minta memiliki penghasilan yang sangat besar menandingi orang yang bekerja di kantoran. Subhanallahh..

Padahal setiap agama telah melarang umatnya untuk meminta-minta, karena tangan di atas lebih baik daripada tangan dibawah. seperti itulah sering dikatakan orang, tetapi tetap saja orang banyak yang melakukan pekerjaan ini. Kembali lagi ke pengulung, jadi tidaklah salah apabila seseorang mencari rezeki dengan berprofesi sebagai pengulung karena dalam agama juga tidak ada yang melarang hal itu. Namun sering kita lihat juga banyak dikampus-kampus yang membuat tulisan bahwa ‘pemulung dilarang masuk’, padahal sebenarnya pemulung juga membantu dalam hal kebersihan, misalkan ada acara-acara yang diadakan oleh pihak kampus, setelah selesai acara pastinya banyak sampah yang berserakan di tempat tersebut.

Dalam hal ini mereka bisa mengutipi sampah itu yang kiranya masih bisa bermanfaat dan mengurangi sampah tersebut. Jika tidak ada mereka pastinya sampah akan banyak menumpuk di TPA seperti tidak ada gunanya lagi. Namun karena adanya profesi pemulung tersebut, sampah yang merupakan barang yang sudah tidak ada gunanya lagi bisa mereka manfaatkan atau di daur ulang menjadi sesuatu yang memiliki daya guna tersendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun