Paradigma Perlawanan
Wacana penghapusan OTT bukan sekadar isu hukum; ia adalah pertempuran ideologi antara rakyat dan elit penguasa. Rakyat membutuhkan kepastian bahwa keadilan akan ditegakkan, sementara elit sering kali menggunakan narasi reformasi untuk mengamankan kepentingan mereka. Dalam situasi seperti ini, masyarakat tidak boleh hanya menjadi penonton pasif. Gerakan sosial-politik harus menguat, menuntut transparansi dalam setiap kebijakan yang memengaruhi fondasi demokrasi.
Kita hidup di era di mana wacana bisa menjadi alat manipulasi. Di bawah bayang-bayang narasi kemajuan, penghapusan OTT dapat menjadi pintu masuk bagi kemunduran sistemik. Untuk itu, masyarakat harus lebih kritis, tidak mudah terjebak dalam retorika tanpa substansi.
Kesimpulan: Menantang Status Quo
Penghapusan OTT bukan hanya tentang mekanisme hukum; ini adalah soal keberpihakan kepada siapa kekuasaan akan diberikan: rakyat atau elit. Jika penghapusan ini dilakukan tanpa mekanisme pengawasan alternatif yang setara, kita tidak hanya melangkah mundur, tetapi juga menyerahkan masa depan bangsa kepada oligarki.
Masyarakat harus bangkit, memanfaatkan momentum ini untuk mendesak reformasi yang sejati, bukan reformasi semu. Wacana ini adalah ujian bagi bangsa, apakah kita siap melangkah menuju kemajuan yang sejati, atau justru kembali tenggelam dalam gelapnya kemunduran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H