Mohon tunggu...
Gus Imam
Gus Imam Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pengasuh Ponpes Raden Patah Magetan

Saya adalah seorang hamba Allah yang berusaha dan ingin selalu berada di atas Al Haq (kebenaran), yang mempelajari islam di atas pemahaman para shahabat radhiyallahu'anhum dan mencoba istiqomah di atasnya. Insya allah bi'idznillah. Allah telah berfirman : Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar (QS. AT TAUBAH : 100). Wallohu a'lamu bish showab

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapkah Anda Mati Mendadak?

21 November 2024   19:19 Diperbarui: 21 November 2024   19:31 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ingatlah selalu kematian

Kematian adalah realitas yang tak pernah bisa dihindari, sebuah kepastian yang melampaui logika dan batas waktu. Ia hadir tanpa permisi, tak mengenal usia, tak peduli status, tak tunduk pada rencana manusia. Dalam keheningan hidup, terkadang ia datang tiba-tiba, mengakhiri segalanya dengan cara yang tak terduga. Mati mendadak adalah sisi paling menakutkan dari kehidupan ini, sebuah kejutan yang tak memberi ruang untuk penyesalan.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

Wa lan yu'akh-khirallhu nafsan idh j'a ajaluh, wallhu khabrum bim ta'maln.
"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktunya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Munafiqun: 11).

Bayangkan, dalam sekejap mata, dunia yang kau genggam terlepas, ambisimu lenyap, dan segala yang kau banggakan menjadi sia-sia. Ketika nafasmu terputus di tengah jalan, apakah bekalmu cukup untuk perjalanan panjang menuju keabadian? Ataukah engkau masih sibuk mengejar dunia yang fana, meninggalkan kewajibanmu kepada Allah yang telah menciptakanmu?

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Aksir dzikra hdzimil-ladzdzt
"Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan (kematian)." (HR. Tirmidzi, no. 2307).

Mati mendadak sering kali menjadi cermin yang memaksa kita merenung. Bukankah kematian adalah pintu gerbang akhirat? Namun mengapa manusia begitu lalai? Mereka bekerja keras untuk dunia, tetapi lupa pada persiapan untuk perjalanan abadi. Dunia ini hanyalah persinggahan sementara, sedangkan akhirat adalah kampung halaman yang sejati.

Umar bin Abdul Aziz rahimahullah pernah berkata:

Ma ra'aitu yaqnan asybahu bisy-syak, mitsla yaqnin nsi bil-mauti tsumma l yasta'iddu lah.
"Aku tidak pernah melihat sesuatu yang yakin, tetapi diperlakukan seperti keraguan, kecuali keyakinan manusia terhadap kematian, namun mereka tidak bersiap-siap menghadapinya." (Tafsir Al-Qurthubi, Juz 19).

Manusia sering lupa bahwa waktu adalah amanah, bahwa setiap detiknya adalah kesempatan untuk beramal. Namun, mereka membuangnya demi kesenangan yang fana, melupakan hakikat penciptaan mereka. Allah berfirman:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun