Berkunjung ke satu kota, tak lengkap bila tak mencicipi kulinernya. Di kota tempat persemayaman bung Karno, Blitar, terdapat kuliner yang sudah familiar di semua warganya, pecel Mbok Bari. Bersumber dari informasi dunia maya, pecel Mbok Bari terletak di dekat area makam bung Karno dan sekarang sudah buka beberapa cabang. Kemarin saya berkesempatan mengunjungi salah satu cabanganya di jalan A.Yani, cabang ke-3.
Apa keistimewaan pecel Mbok Bari?
Secara penampilan, pecel Mbok Bari hampir sama dengan pecel lainnya. Berisi berbagai sayuran seperti daun singkong, kacang panjang, tauge dan disiram kuah kacang serta peyek sebagai pelengkap. Sayuran yang disajikan benar-benar menggoda mata, nampak hijau dan segar. Sambal kacangnya juga istimewa, rasanya pas di lidah. Kacangnya berasa dan tak terlalu pedas. Sebagai pendamping, tersedia bermacam-macam lauk yang di pajang di etalase kaca. Berbagai macam pilihan lauk goreng seperti tahu, tempe, telur, ampela, dan lain-lain.
Harga tidak jadi masalah. Kemarin dari perhitungan ibu penjual, dua pecel terlihat di layar kalkulator 11.000, jadi satu pecel bisa dinikmati hanya 5.500 rupiah saja. Ditambah lauk dua tempe, satu tahu, satu telor, dan ampela serta minum teh tawar ternyata berdua hanya habis 17 ribu rupiah saja. Murah bukan.
Meski terletak di pinggir jalan, kebersihan selalu dijaga. Bila ada sampah segera di bersihkan, dan makanannya juga selalu dijaga dari debu jalanan. Ini lah yang jadi kunci kenapa pecel Mbok Bari tak pernah sepi dari pengunjung.
Selamat Pagi dan Selamat Beraktifitas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H