Mohon tunggu...
Imam Uddin Hanief
Imam Uddin Hanief Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya ingin berbagi melalui tulisan dan pengalaman

Traveler, Nulis sesukanya, bukan hobi tapi hanya berbagi, hanya sekedar manusia yang ingin lebih berkontribuasi untuk negeri

Selanjutnya

Tutup

Nature

Gerbong KA Hanyalah TPS dan Sepanjang Rel KA adalah TPA

16 Juni 2012   22:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:53 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Indonesia bersih dari sampah. Entah itu terjadi kapan, tapi yang pasti cita-cita itu pasti bisa terwujud. Di tengah rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia yang kerap buang sampah sembarangan, di sungai, di jalanan, dan tempat-tempat bukan semestinya. Dan semalam, selama dalam perjalanan dari Surabaya ke Jember dengan menggunakan angkutan masal favorit masyarakat, kereta api, masih saja terekam beberapa tangan jahil yang menjulur keluar melalui sekat kecil jendela, sembari melempar bungkus plastik dan kertas bekas makanan dan minuman. Di kereta api ini tidak menyediakan tempat sampah dan sikap instan yang tak patut dipertontonkan tersebut juga bisa merugikan. Apalagi bila sampah tersebut jatuh tepat ke orang lain, entah itu warga yang tinggal berdampingan dengan rel ataupun orang manapun yang tengah berada di dekat rel. Tak hanya cukup membuang langsung di luar kereta, beberapa orang juga terlihat membuang sampah di bawah kursi penumpang. Tak ayal, gerbong-gerbong kereta besi ini tak ubahnya tempat sampah berjalan. Untuk kasus yang kedua ini sebenarnya sudah diantisipasi oleh PT KAI dengan menempatkan seorang petugas kebersihan yang siap menyapu seluruh rangkaian gerbong. Salut, itu ungkapan yang selama ini diamini hati, tapi itu hanya sampai detik semalam. Dan sekarang, disaat tahu kejadian sebenarnya, sungguh hati ini layaknya orang "broken heart", patah tak berujung. Percuma juga PT KAI menempatkan petugas pembersih seluruh gerbong kereta. Bila semua sampah yang mereka sapu di tiap gerbong, pada akhirnya dilempar di sepanjang rel kereta. Tak peduli kereta ini tengah di posisi mana, selama kereta berjalan, sepanjang itulah tempat pembuangan akhir sampah milik PT KAI. Kaya juga ini PT KAI, punya tempat sampah paling besar dan panjang se-Indonesia, dan layak masuk MURI sepertinya, hehe.

Penumpangnya masih banyak yang belum sadar akan kebersihan, penyedia jasanya pun demikian . Terus, kapan Indonesia bisa bersih. Tak perlu lah juga menyalahkan orang-orang seperti mereka yang kerap buang sampah sembarangan, paling juga kalau dinasehati masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Mulai dari diri sendiri adalah kuncinya. Jangan membuang sampah sembarangan, sekecil apapun itu dan meskipun hanya bungkus permen. Ingin rasanya masyarakat Indonesia seperti kisah yang dulu diceritakan guru SMP saya tentang masyarakat luar negeri yang sangat "aware" dengan sampah. Mereka tidak akan membuang sampah selain di tempat sampah. Cerita ini masih melekat terus di memori saya dan tetap saya terapkan hingga sekarang. Bila menghasilkan sampah dan saat itu tidak menemukan tempat sampah di sekitar saya, ya tidak akan saya buang sampah itu. Bila tengah membawa tas, sampah itu sementara saya masukan ke saku tas. Bila tak membawa tas, ya tinggal saya masukkan kantong baju atau celana, tapi ini khusus sampah kering. Setelah nemu tempat sampah, berpindahlah sampah itu dari tas atau baju saya.

Semoga semua orang Indonesia semakin sadar akan kebersihan. Sapa sih yang ga mau melihat Indonesia ini bersih dari sampah. Indonesia nyaman dan enak dilihat kan yang untung kita juga :D

Selamat pagi Jember
17-6-'12

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun