Mohon tunggu...
Imam Uddin Hanief
Imam Uddin Hanief Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya ingin berbagi melalui tulisan dan pengalaman

Traveler, Nulis sesukanya, bukan hobi tapi hanya berbagi, hanya sekedar manusia yang ingin lebih berkontribuasi untuk negeri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Perlu Berlebihan Memenuhi 5 Kebutuhan Dasar Manusia

16 Agustus 2014   22:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:22 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Tingkat tertinggi diantara empat kebutuhan sebelumnya adalah aktualisasi diri. Kebutuhan ini tidak hanya melibatkan diri sendiri maupun kelompok, tapi juga melibatkan sang Pencipta, Tuhan YME. Pada tingkatan ini seseorang akan menyadari bahwa perbuatan untuk dirinya sendiri maupun kelompok dilakukan untuk kebaikan seluruh manusia dan seluruh dunia. Jadi sudah tidak ada lagi istilah "ini buat gue, ini buat loe", tapi yang ada adalah untuk kebaikan semua.

Sama dengan kebutuhan lainnya, bila pemenuhannya dilakukan secara berlebihan juga tidak baik. Ambil contoh gerakan ISIS. Saya yakin niat mereka pasti baik, tapi cara dan langkah yang ditempuh jelas menyimpang dari aturan yang ada.

Maslow menyebutkan, tuntutan selanjutnya akan muncul begitu tuntutan sebelumnya terpuaskan sampai derajat tertentu. Saat kebutuhan pertama terpenuhi, muncul kebutuhan kedua, dst. Penentuan derajat terpuaskan tiap manusia berbeda-beda. Ambil contoh pemenuhan kebutuhan untuk makan. Mungkin ada yang beranggapan makan satu piring besar itu baru bisa terpuaskan, ada juga yang makan setengah piring cukup. Penentuan ini berkaitan dengan kontrol diri. Pesan saya, agar bisa mengontrol diri dalam pemenuhan setiap kebutuhan di atas adalah dengan tahu kapan saatnya berhenti.

Untuk diskusi: anda sekarang sudah sampai pemenuhan kebutuhan yang mana?

Have a nice weekend Kompasianer. :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun