Mohon tunggu...
Mz Im
Mz Im Mohon Tunggu... wiraswasta -

bahagia itu sesederhana menjalani hidup ini ^_^

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengenal Pewarna pada Sablon Karet

8 April 2013   06:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:32 2783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pewarna atau bahsa bakunya zat warna adalah salah satu komponen penting pada proses sablon dalam pembuatan kaos murah. Tanpa pewarna maka hasil sablonan yang kita inginkan tidak akan sesuai dengan apa yang kita rancang sebelumnya. Guna menambah pengetahuan kita terhadap tahap-tahap proses pembuatan kaos murah, berikut kami sajikan pembahasan mengenai zat warna yang digunakan pada sablon rabber/karet. Zat warna pigmen atau orang lebih mengenal dengan nama dagang sandy (sendi) merupakan zat warna yang dapat digunakan untuk mencap semua jenis bahan tekstil sehingga banyak digunakan. Zat warna ini tidak mempunyai gugus pelarut atau gugus yang dapat berikatan dengan serat. Sifat zat warna ini hanya menempel saja pada permukaan kain dengan pengikat binder. Karena sifatnya yang hanya menempel saja maka hasil yang diperoleh mempunyai efek kaku. Dan untuk menghindari efek ini biasanya dalam resep yang digunakan ditambahkan zat pelembut. Kelemahan lain yang ada pada zat warna ini adalah ketahanan terhadap gosoknya yang jelek. Zat warna pigmen tidak mempunyai afinitas terhadap serat, maka fiksasinyakedalam serat diperlukan bantuan zat pengikat yaitu binder yang digunakan. Kekuatan ikatan antarazat warna pigmen dengan serat tergantung pada daya ikat dari binder yang digunakan. Oleh karena itu sifat fiksasi zat warna pigmendapat diaplikasikan pada semua jenis zat warna termasuk diantaranya serat gelas. Ditinjau dari segi ekonomis, metoda pencapanzat warna pigmen sangat sederhana dan murah. Zat warna pigmen tidak mempunyai afinitas terhadap semua serat oleh karena itu maka diperlukan zat pengikat yang akan membentuk lapisan film yang sangat tipis diatas bahan dan membentuk ikatan dengan serat.

1365377359722041626
1365377359722041626
keterangan: 1)Lapisan film yang terbentuk dari binder yang telah berpolimerisasi, tipis, transaran, dan tidak berwarna, fleksibel sedapat mungkin membentuk ikatan silang (jaringan tiga dimensi) dengan serat dan mampu melindungi zat warna. 2)Kain 3)Zat warna pigmen, berada pada permukaan kain, dilindungi oleh lapisan film dan tidak terserap ke inti serat sebagaimana pencapan dengan zat warna selain dengan zat warna pigmen. 4)Ikatan silang, jaringan tiga dimensi dari lapisan film yang terbentuk sehingga zat warna pigmen tidak dapat telepas dari serat Pencapan dengan zat warna pigmen banyak dilakukan karena memiliki beberapa keuntungan, antara lain: 1)Dapat digunakan untuk segala jenis serat dan serat campuran. 2)Fiksasi hasil pencapannya mudah karena hanya dengan proses pemanas awetan. 3)Mempunyai ketahanan sinar dan zat kimia yang cukup baik. 4)Warna yang dicapkan adalah warna yang terakhir sehingga mudah dalam menentukan warna. 5)Dapat dicapkan di atas kain yang berwarna dengan hasil yang cukup baik. 6)Hasil pencapan dapat disimpan dalam waktu yang agak lama sebelum mengalami fiksasi / pemanas awetan. 7)Tidak memerlukan pengerjaan pencucian, penyabunan, oksidasi maupun steaming, sehingga dapat menyingkat waktu proses dan tenaga. 8)Hasil pencapan dilihat secara visual akan memberikan warna yang cerah. 9)Sederhana dalam pembuatan pasta cap. Rubber/TintaKaret Rubber merupakan jenis tinta yang paling umum dan paling sering digunakan. Merupakan jenis tinta textile berbasis air/waterbase. Tinta Karet ini hampir dapat digunakan untuk semua jenis bahan katun atau semi poliester. Kesalahan umum dalam penggunaan tinta ini adalah adanya kebiasaan untuk menambahkan binder sebagai bahan additive saat melakukan pencapan, dengan asumsi bahwa binder membuat tinta karet lebih lambat kering di atas screen dan membuat hasil cetak tidak luntur warnanya. Perlu diketahui bahwa binder sebenarnya berfungsi untuk mengikat pigmen/biang/bibit warna yang sifatnya mirip dengan lem yang dapat membuat tinta karet menjadi lebih lengket. Pada prinsipnya, dengan penambahan binder ke tinta karet maka tinta karet yang daya ikat terhadap pigmen warnanya kurang dapat ditingkatkan. Hasilnya adalah pigmen warna tersebut tidak akan luntur apabila dicuci. Tetapi, apabila digunakan secara berlebihan maka akan menyebabkan tinta karet menjadi lebih lengket dari biasanya. Perbandingan yang ideal adalah 9 : 1 , dimana untuk 1 kilogram pasta cap digunakan 900 gram tinta karet dan 100 gram pigmen warna. Selanjutnya untuk mendapatkan hasil cetak yang sempurna dan tahan lama perlu diperhatikan proses drying dan proses curingnya. Sedangkan untuk mendapatkan hasil cap yang lebih mengkilap, maka pada saat melakukan proses curing/hot press sebaiknya diberi kertas lilin/plastik polimer. Sedangkan untuk prinsip pengerjaan sablon dengan tinta rubber harus sesuai dengan skema proses atau diagram alirnya agar diperoleh hasil cap yang baik. Diagram alirnya yaitu
1365377294173980328
1365377294173980328
Artiket pernah dipost di www.kaosmurahku.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun