Mohon tunggu...
Imam Santoso
Imam Santoso Mohon Tunggu... Dosen - Pembantu Ketua III STAI Al-Fatah Bogor

Akademisi dan Expert di Bidang Public Relations dan Branding Program, Jurnalis Independen, Konsultan Komunikasi dan aktifis sosial media, Dai dan alumni Pondok Pesantren Al-Fatah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mencari Kebakaran Hutan Papua [Part 1]

1 November 2016   16:03 Diperbarui: 1 November 2016   16:17 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: opicstock.pantip.com

Tiba di Desa Asiki Pukul 22.00 Wit, disambut oleh pimpinan dan karyawan Korindo dengan keramahan dan penuh kehangatan. Tentu saja dengan jamuan makan malam yang sangat lezat. Tak berpanjang lebar, seluruh rombongan menyantap seluruh hidangan yang tersaji.

Hari pertama di Asiki pukul 07.00 19 Oktober 2016, Korindo memberikan informasi panjang lebar dan detil tentang Korindo. Dimulai awal berinvestasi di tahun 1967, misi yang hendak dicapai, program CSR hingga program lingkungan yang dilakukan, pemberdayaan masyarakat. Juga tak lupa dijelaskan mekanisme pembukaan lahan, antisipasi kebakaran hutan dan juga kemitraan bersama masyarakat.

Yang menarik, adalah pernyataan Pak John Way, Kepala BKPM Propinsi Papua yang turut hadir pada acara sosialisasi dengan media dihari pertama tersebut. “Korindo adalah perusahaan yang taat aturan. Korindo memiliki komitmen yang baik untuk Papua sehingga tak mungkin melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri”, ungkapnya. Dia juga mengemukakan bahwa Korindo mendapatkan penghargaan CSR dari pemerintahan propinsi Papua tahun 2015.

Tak cukup dengan penjelasan Korindo yang diperkuat oleh Kepala BKPM Papua, Saya dan 12 jurnalis lainnya diajak berkeliling langsung ke areal kebun sawit. Baik pada perkebunan yang baru dibuka ataupun yang sudah berproses lama. Hampir tak ada jejak api yang terlihat. Untuk membuat para jurnalis semakin yakin, dibawa nya pula awak media sebanyak 2 kali melihat dari menara pandang yang tingginya 28 meter.

Dari menara pandang, kami mampu melihat seluruh hamparan kebun sawit dan juga melihat gerakan-gerakan yang ada termasuk potensi kebakaran dan lain-lain. Berjam-jam kami berkeliling melintasi perkebunan sawit. Hal ini tentu dimaksudkan agar media bisa melihat langsung keadaan disana. Bahkan dengan petani penggarap pun, awak media dapat berinteraksi langsung dan bertanya dengan sebebas-bebasnya.

Tak cukup sampai disitu, Korindo memperlihatkan simulasi pemadam kebakaran hutan dengan melibatkan unsur Kepolisian, TNI, Pemerintah Daerah, Palang Merah Indonesia dan juga pengamanan Internal perusahaan. Hampir 300 personal dilibatkan dengan melakukan simulasi seolah-olah terjadi kebakaran hutan dan segera dilakukan penanganan.

Kapolres yang memimpin langsung simulasi pemadaman kebakaran tak luput juga dari konfirmasi wartawan tentang kejadian kebakaran di tahun-tahun sebelumnya. KONFORM… dia mengatakan tak ada kebakaran di Papua yang memakan areal yang luas. “Tahun lalu ada kebakaran tapi sangat sedikit. Itupun karena kondisi alam. Kami mampu mengantisipasi dengan mudah dan cepat”, jelasnya di hadapan wartawan.

Tiga orang narasumber non Korindo (Staf Ahli Ekonomi Pemda Papua, Kepala BKPMD Papua dan Kapolres Boven Digoel) telah mengkonfirmasi dan juga melihat langsung ke lokasi dengan berkeliling dan juga melalui menara pandang tenkonfirmasi bahwa tak ada kebakaran hutan yang massif untuk program pembukaan lahan hutan.  

Kini saya jadi bertanya-tanya…Data LSM asing itu darimana dan di wilayah mana yang terbakar? Patut diduga informasi mereka tidak valid dan mengada-ada. (Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun