Gerak Lebih Cepat Menyambut Tantangan
Tema dari Lomba kali ini sangat cocok dengan pengalaman yang ingin ku tuliskan di Kompasiana.
Baiklah tanpa berlama-lama, di tulisan kali ini saya ingin berbagi cerita. Bagaimana hal sederhana dengan gerak lebih cepat dalam menyambut tantangan, telah sukses membantu saya menggapai impian saya, salah satunya : Terbang ke Jakarta. Serius.
Dimulai dari pengalaman saya mengikuti kegiatan National Conference (NatCon) baru-baru ini di Jakarta pada tanggal 20-24 November. Pertama kali mengikuti Roadshow kegiatan ini di bulan Juni, saya agak minder waktu itu. Bagaimana tidak minder, auditorium Kampus yang luas itu hampir full diisi oleh mahasiswa-mahasiswa dari berbagai fakultas dan saya yakin mereka semua siap bersaing untuk terpilih menjadi wakil kampus.
Tapi saya hanya modal nekat, sehari setelah roadshow saya lalu membuka situsnya dan mendaftarkan diri. Sebulan setelah masa pendaftaran online, saya akhirnya baru tahu bahwa dari sekian ratus mahasiswa yang mengikuti roadshow, hanya beberapa puluh orang yang berhasil lolos. Dan yang daftar tidak lebih dari dua ratus orang. Entah apa yang terjadi, mungkin ada yang lupa deadline, malas mendaftar atau menyerah duluan, entahlah.
Kemudian sesi selanjutnya adalah wawancara. Saya tidak jago berbahasa Inggris dan wawancara itu, menurut pengumuman panitia, menggunakan bahasa inggris. Dan waktunya sebulan lagi setelah lolos online. Banyak teman-teman saya yang mendaftar akhirnya mengundurkan diri, ketika email panitia untuk konfirmasi jadwal wawancara mereka terima. Alasannya : Gak tau bahasa Inggris.
Waktu itu saya juga sempat berpikir mundur, tapi saya berusaha menyambut tantangan itu dan langsung meng-iya-kan email panitia bahwa saya siap. Apa yang terjadi kawan? Seminggu kemudian, panitia mengirim email, bahwa wawancara akan menggunakan bahasa Inggris namun boleh direspon menggunakan bahasa Indonesia. Saya merasa beruntung waktu itu, banyak peserta yang lain gugur justru sebelum wawancara hehe. Dan wawancara itu akhirnya saya lewati dengan terseok-seok tapi selesai juga.
Dan pengumuman akhirnya keluar, saya terpilih mewakili Kampus Saya dan satu-satunya dari Sulawesi Tenggara untuk mengikuti kegiatan National Conference ini. Ada 145 mahasiswa terpilih dari seluruh daerah di Indonesia yang berhak mengikuti kegiatan ini. Dan lebih dari 12.500 peserta gugur dalam proses seleksi.
Modal saya cuma dua, maju tak gentar dan raih kesempatan yang ada. Toh juga akan terbuka jalan jika ada kemauan, bukan begitu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H