Pelupuk siang dan malam kian menanti..
 Bertahta jiwa di ruang semu..
 Sembari dulu aku bertanya..
 Mengapa kau beranjak dariku..
 Tertera di ruang batinku..
 Bertanya-tanya mengapa demikian..
 Sepucuk angan terbang menggapai..
 Secarik rindu menuai harapan..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!