Mohon tunggu...
Imam Mahdi
Imam Mahdi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan UMM

Mahasiswa pengamat ekonomi dan politik. @imammahdi281

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Petani Sumenep Mengadu Nasib dengan Menanam Tembakau di Era Pandemi

10 Juli 2021   12:20 Diperbarui: 10 Juli 2021   12:20 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Pandemi Covid-19 masih berlanjut. Sudah hampir 2 tahun, Indonesia mengalami musibah Pandemi Covid-19. Namun, ini tidak membuat para petani di Sumenep untuk berputus asa. Di era pandemi seperti sekarang ini, mereka masih berani mengadu nasib mereka dengan menanam tembakau.

Dulu, tembakau adalah menjadi komoditas andalan para petani di Madura khususnya di Sumenep. Harga Tembakau yang mahal menjadi alasan kenapa Tembakau sering disebut "Daun Emas". Namun, beberapa tahun ini. Semangat petani sumenep untuk menanam tembakau mulai mengecil. Alasannya adalah mahalnya biaya perawatan berbanding terbalik dengan harga jual yang sangat murah.

Memasuki tahun kedua masa pandemi covid-19 ini. Para Petani sumenep masih mengadu harapan mereka terhadap komoditas Tembakau. Meskipun, banyak sekali harapan mereka yang inginkan dapat direalisasikan oleh Pemerintah Daerah. Mulai dari ketersediaan Pupuk yang cukup dan terjangkau, sampai harga jual yang tinggi dan menyejahterakan para petani. Para petani berharap tidak ada lagi permainan harga oleh elit yang menyebabkan harga jual tembakau murah dari para petani. 

Tahun lalu, areal tanam  tembakau di Sumenep turun dari tahun 2019. Bisa dipastikan, kondisi tersebut juga akan terjadi di tahun 2021 ini. Meskipun demikian, harapan para petani tetap sama. Semua hasil panen tembakau mereka mampu terserap dengan harga yang tinggi. Sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan para petani khususnya di era pandemi seperti saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun