Ribuan pecinta bola tampak mengantarkan Coach Shin Tae-Yong (STY) pulang kampung, tadi malam (26/1). Mereka menyambut dan melepas mantan pelatih timnas itu di bandara. Momen haru pun tampak tidak bisa disembunyikan oleh keduanya. STY dan para pecinta bola tanah air saling berbalas sapa.
Keduanya, baik STY maupun para pecinta bola tanah air, tampak sama-sama meresa kehilangan. Keduanya tampak masih ada rasa. Masih ada cinta. Bahkan, dalam sebuah kesempatan, STY juga sempat menyampaikan: meski sudah tidak melatih timnas, ia akan sering datang ke Indonesia, karena ia cinta Indonesia.
Hanya saja, rasa itu sudah sulit bersatu lagi dalam dunia bola, cuma sebatas pertemanan di luar lapangan. Goresan cerita suka dan duka bersama timnas dan pecinta bola tinggal kenangan indah. Sulit diulang lagi. Bahkan, sudah hampir mustahil diulang.
Nasi sudah jadi bubur, buburpun tidak mungkin jadi nasi lagi. Namun, semua harus tetap berjalan, terutama timnas. Masih ada empat laga sisa penentu. Para pecinta bola harus profesional, bukan emosional, dalam mencintai bola. Tepatnya harus tetap cinta dan mendukung timnas, siapapun pelatihnya.Â
Cara Membalas Cinta STY
Ada banyak cara untuk membalas ketulusan cinta STY pada dunia sepak bola tanah air. Diakui atau tidak, suka atau tidak, mantan pelatih Timnas Indonesia itu punya jasa besar dalam membangun Tim Garuda. Meski belum bisa memberikan piala atau juara, tapi mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu mampu membawa timnas ke level lebih tinggi.
Terutama dalam hal pembinaan atau peletakan fondasi timnas, seperti pembangunan mental pemain. Bahkan, STY juga cukup berani untuk 'memotong generasi' dalam menguatkan fondasi timnas. Sehingga, cara yang paling mudah mencintai STY, dalam kapasitasnya sebagai pelatih timnas, salah satunya tidak menghancurkan hal-hal yang sudah dibangun di dalam timnas. Yang sudah bagus harus tetap dilanjutkan, dan yang belum bisa disempurnakan oleh penerusnya.Â
Tak hanya itu, yang paling penting lagi, tidak membencinya. Ini lebih dari cukup untuk membalas ketulusan cinta STY pada dunia sepak bola tanah air. Karena terlepas dari belum bisa memberikan gelar juara, Coach STY punya jasa besar dalam membangun timnas. Bahkan, di eranya timnas tidak dipandang sebalah mata di level Asia.
Apalagi, STY juga tampak tidak ada rasa kecewa, meski diberhentikan di tengah jalan. Ia tetap berusaha profesional. Dalam dunia bola sudah biasa terjadi. Bahkan, ia masih mau mendoakan timnas Indonesia, agar bisa lolos ke Piala Dunia 2026.
Bahkan, ia juga tidak banyak komentar dalam menyikapi pemutusan hubungan kerja (PHK) 'sepihak' dari federasi. Malah berusaha menerima dengan lapang dada. Bahkan, salah satu asistennya, saat diundang di podcast, menyampaikan alasan STY pilih diam. Dimana alasan itu yang membuat sebagian besar pecinta bola tanah air makin jatuh cinta pada STY. Yaitu: ia tidak mau berkomentar karena tidak ingin mengganggu persiapan timnas dalam kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Tiga.