Ini tulisan perdana di tahun baru, tentang timnas. Ada komentar menarik di antara ribuan komentar di media sosial (medsos), ketika Timnas Indonesia gugur, dalam ajang Piala AFF (ASEAN Football Federation), beberapa hari lalu. Salah satunya komentar (akun mct): Tuhan merencanakan Piala Dunia untukmu, tapi kamu berharap Piala AFF. Anda, para pembaca, boleh setuju, juga boleh tidak. Namanya juga hidup di negara yang katanya demokrasi, sudah wajar jika beda pendapat, yang penting tetap saling hormat.
Hanya saja, mungkin, komentar itu perlu direnungkan sejenak, siapa tahu ada benarnya. Dan, semoga benar-benar terkabul, Timnas Indonesia bisa lolos Putaran Final Piala Dunia 2026. Apalagi, peluangnya masih sangat terbuka lebar. Di klasemen sementara grup C, tim Garuda mampu duduk di posisi tiga, hanya selisih satu poin dari runner-up.
Tak hanya itu, tim Garuda juga mengukir rekor baru di ASEAN. Yaitu satu-satunya timnas yang mampu mencetak poin paling banyak di kualifikasi Piala Dunia Zona Asia putara tiga. Bahkan, poin ini masih berpotensi terus bertambah mengingat tim Garuda masih punya empat laga sisa.
Perlu diketahui, pada gelaran yang sama, edisi Piala Dunia sebelumnya, timnas ASEAN yang bisa lolos di putaran tiga maksimal hanya mampu mengumpulkan 4 poin dari semua laga. Sedangkan, tim Garuda sudah mengumpulkan 6 poin dari enam laga. Atau, masih menyisakan empat laga lagi.
Fokus Piala Dunia
Sejak awal, partisipasi dalam Piala AFF tahun ini tampaknya bukan mengejar juara. Namun, fokus pada penambahan jam terbang pemain muda. Regenerasi. Sehingga, muncul pro dan kontra. Sekali lagi, Anda, para pembaca, boleh setuju, juga boleh sebaliknya. Â
Hanya saja, keputusan pelatih dan federasi dalam menurunkan skuad muda itu ada benarnya. Agar timnas senior fokus pada Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Tiga. Ini jauh lebih penting dibandingkan lainnya. Lalu dipertanyakan: kan masih Maret pertandingannya?
Tim yang berlaga di Piala AFF terkadang suka memainkan strategi 'kungfu', potensi risiko cedera pemain tinggi. Sehingga, jika pemain cedera, khawatir tidak bisa membela timnas, saat laga kualifikasi piala dunia Maret nanti. Tim Garuda bisa terancam tidak bisa menurunkan skuad terbaiknya.
Ini jelas kerugian besar. Piala dunia itu nilainya di atas semua turnamen atau kompetesi sepak bola lain. Banyak negara yang mati-matian untuk bisa tampil di ajang sepak bola terbesar empat tahunan itu.
Keuntungannya banyak, jika bisa lolos Piala Dunia. Yang pasti, semua mata dunia akan tertuju pada Indonesia, terutama timnas. Sehingga, hal ini bisa mengangkat dan menggerakkan sektor lainnya, seperti ekonomi pariwisata. Dan masih banyak lagi keuntungan lainnya, detailnya bisa tanya mbah Google.