Mohon tunggu...
Imam Santoso
Imam Santoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - pengelola jagad abjad

Tertarik pada literasi dan marketing

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dering Telephone dari Herbalis

25 Juli 2021   00:25 Diperbarui: 25 Juli 2021   01:11 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dering Telephone dari Herbalis

Di layar Hp ada nomor yg tidak terkenal.. biasanya kita berprasangka, ini telpon sales kartu kredit yg menawarkan janji manis diawal..lalu setelah terjebak transaksi kita menjadi terbelenggu olehnya.

Hampir saja tidak saya angkat.Tapi hati berkata lain..jangan jangan bukan salesman kartu kredit. Ternyata benar. Ternyata yang menelepon adalah sahabat lama yg sudah hampir 6 tahun tidak bersua dan tidak pernah kontak. Ternyata disaat tertentu tiba tiba ada yg menyapa kita.Pada saat yg tepat pula.

Saya katakan tepat karena teman saya itu seorang herbalis. Disaat ibu kita sedang terbaring di rumah sakit. Lalu dialogpun mengalir. Ia bermetamorfosa dari seorang programmer menjadi seorang "dokter  herbal". Keseharian yg digelutinya meneliti dan meneliti tentang kesehatan... pertanian organik dan peternakan yg sehat. Namanya Mas eko.

Saat ini  ia banyak menjadi pembicara dan praktisi di Perhimpunan Pengobatan Holistik Indonesia. Selain itu kesibukannya juga bertambah menjadi dosen tamu di sebuah universitas di Makasar.

Selain menjadi pembicara dan praktisi herbal ia sedang membangun sebuah ponpes di wuryantoro. Ponpes itu, kata dia akan dijadikan ponpes komprehensif.Tidak hanya belajar agama secara teoritik tetapi akan di padukan dg pembelajaran praktek baik dari perranian dan peternakan. Sehingga selepas dari Pondok akan muncul kader dai yg independent. Tidak lagi  tergantung  kepada siapa yg "ngopeni". Akan lahir kader yg siap mandiri.

Kembali ke keahlian herbalnya.Karena jarak jauh, salah satu cara mendeteksi sakit dan makanan apa yg terbaik adalah dengan melihat struktur lidah pasien. Pasien diminta mengirim foto lidah secara "melet". Dari hasil analisa beliau makanan terbaik ibu kita sbb:

Hindari
Buah, susu, : menyebabkan lembab, timbul mual, ndak doyan makan

roti, mie : akan menyerap banyak cairan d sistem cerna, akan terasa perih, melilit, asam lambung naik..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun