Mohon tunggu...
Imam Setiadi
Imam Setiadi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sukses adalah idaman semua manusia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SBY Galau, Rakyat Semakin Sulit

20 Juni 2013   23:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:40 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13717446811685700177

Isu-isu kenaikan harga BBM membuat harga-harga kebutuhan meroket naik, imbasnya rakyat semakin sulit akan kelambatan tindakan yang diambil pemerintah.

Jakarta, 20 Juni 2013.

[caption id="attachment_261751" align="aligncenter" width="300" caption="SBY GALAU"][/caption]

Jakarta, Imam449. SBY galau, semua harga-harga kebutuhan hidup naik meroket. Hal ini diungkapkan Metro TV News pada20 Juni 2013, pukul 20.00 WIB.

Kenaikan harga-harga kebutuhan ini dipicu oleh adanya pernyataan pemerintah yang akan menaikkan harga BBM bersubsidi, karena BBM bersubsidi hanya dinikmati oleh sebagian kalangan tertentu saja. Disamping itu, APBN sudah tidak mampu untuk menanggung kekurangan biaya yang terdapat pada BBM bersubsidi itu sendiri.

Sementara itu, DPR melalui proses perundingan voting, menyetujui akan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut. Namun sampai detik ini, harga BBM bersubsidi belum juga dinaikkan pemerintah.

Keputusan DPR untuk menaikkan harga BBM sudah ditetapkan sekitar 2 minggu lalu, sementara harga-harga dipasaran terus meroket naik dari hari ke harinya hingga nampak tidak masuk akal. Salah satu contoh, harga cabe merah yang tadinya 14 ribu menjadi sekitar 24 ribu perkilonya.

Tentu hal ini yang membuat SBY galau. Mungkin, maksud pemerintah, ya nanti-nanti saja lah menaikkan harga BBM bersubsidi agar rakyat tenang. Namun dalam nyataan lain, rakyat malah semakin sulit menghadapi kenaikan harga-harga kebutuhan yang tidak menentu di pasaran. “Bukan semakin tenang, rakyat malah semakin sulit”.

Isu-isu kenaikan BBM memang tidak bisa dianggap remeh. Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Sebelum menaikkan harga BBM, yang merupakan sumber utama saat ini bagi bergeraknya roda ekonomi bangsa, hendaknya direncanakan secara tepat sasaran sehingga dampaknya tidak membuat rakyat kita semakin sulit. Apalagi kalau bukan rakyat kecil yang paling merasakan imbasnya.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun