Mohon tunggu...
ImamMaghfirR
ImamMaghfirR Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sikap Cinta terhadap Tanah Air

27 Mei 2017   09:45 Diperbarui: 27 Mei 2017   10:21 3252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata cinta?Tentu saja kamu berpikir tentang sesuatu yang kamu suka,sayangi dan banggakan.Apa yang kamu lakukan jika kamu memiliki rasa cinta itu kepada suatu hal?Tentunya kamu akan membuktikan rasa cintamu itu dengan cara mengorbankan apa yang kamu miliki.Cinta tidak dapat ditunjukkan hanya dengan ucapan semata,melainkan harus adanya aksi yang berupa pengorbanan dan lainnya.Sekarang,apa yang kamu pikirkan ketika mendengarkan frasa “cinta tanah air”?Tentu saja anda akan berpikir bahwa berkorban demi tanah air.Apakah berkorban demi tanah air hanya berupa mengangkat senjata dan bertempur di medan perang?Tentu saja tidak.

Cinta kepada tanah air merupakan salah satu cinta yang sulit ditumbuhkan dalam diri seorang manusia.Cinta terhadap tanah air atau lebih tepatnya cinta kepada Indonesia merupakan suatu hal yang banyak orang di luar sana dengan mudahnya mengatakan “Aku cinta tanah airku Indonesia”.Cinta tanah air tidak semudah melontarkan kata-kata seperti itu.Seperti yang dijelaskan bahwa cinta itu tidak ada apa-apanya jika hanya dengan kata-kata,tetapi membuktikan pembuktian berupa pengorbanan.Orang-orang yang memiliki rasa cinta kepada tanah airnya pasti orang-orang yang berusaha hingga titik darah penghabisan demi tanah airnya.Salah satu contoh orang yang memiliki rasa cinta terhadap tanah air ialah,pahlawan negara.Pahlawan negara tidak bisa disebut sebagai pahlawan jika tidak ada pengorbanan yang ia lakukan.Sebagaimana yang kita ketahui,setiap pahlawan dari setiap tempat pasti memiliki peran penting dalam mempertahankan tanah airnya dengan cara mengangkat senjata serta berperang melawan penjajah.

Akankah kita akan menjadi pahlawan yang mengangkat senjata dizaman modern seperti ini?Tentu saja tidak.Lalu,bagaimana caranya kita bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air kita Indonesia ini selain cara mengangkat senjata?Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sederhana tetapi sulit untuk dijawab.Sebenarnya cara yang paling tepat untuk menjadi pahlawan dizaman modern seperti sekarang ini ialah menjadi sesosok orang yang memiliki rasa nasionalisme.Cara menjadi orang yang memiliki rasa nasionalisme dengan cara memegang nama baik negara Indonesia,mengabadikan serta mempertahankan identitas negara Indonesia,memiliki semangat yang tinggi untuk membela bangsa Indonesia dan masih banyak lainnya.

Kita sebagai seorang pelajar masa kini,tidak perlu mengangkat senjata lagi.Melainkan,kita sebagai pelajar masa kini hanya perlu mengangkat pulpen dan berperang dalam artian belajar bersungguh-sungguh agar dapat menjadi orang yang berguna bagi bangsa Indonesia dikemudian harinya.Kita tidak perlu melawan penjajah seperti dulu lagi,karena kini sudah tidak ada lagi penjajahan,tetapi sekarang kita harus melawan yang namanya kebodohan dari diri kita.Kita sebagai pelajar harus memiliki rasa tanggung jawab karena pahlawan sebelumnya telah rela berkorban jiwa dan raganya demi generasi seterusnya seperti kita sekarang ini.Maka dari itu kita memiliki tanggung jawab tersebut untuk melanjutkan perjuangan pahlawan negara kita yang telah gugur.Dari rasa tanggung jawab itu pula kita dapat membangun rasa nasionalisme kita dan menumbuhan rasa cinta kita terhadap bangsa Indonesia.

Jadi sebagai kesimpulannya,kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia harus memiliki rasa cinta kepada tanah air Indonesia dengan cara memiliki rasa nasionalisme.Cinta terhadap tanah air diperlukan karena dengan adanya rasa cinta kepada tanah air maka kita dapat memajukan serta membangun bangsa Indonesia ini menjadi suatu negara yang terpandang dan bermanfaat bagi negara lain.Kalau bukan dari kita siapa lagi?Kalau bukan sekarang kapan lagi?Maka dari itu generasi sekaranglah yang harus berusaha semaksimal mungkin demi kemajuan bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun