Mohon tunggu...
imam sulistyo
imam sulistyo Mohon Tunggu... -

Over the last 3 years, I had been involved in several business projects above, like : Operation research, Management project, Marketing, Developing new branch, employee Recruitment, etc. In the previous 7 years, I dedicate my live as s lecture in several university, from Jakarta, Bogor until Bandung, such as LP3I, UNJANI, etc; so I receive deep understanding in the knowledge I have. I also had the experience to work in JAPAN and PHILIPPINES. These two experience in overseas influent me with Japanese work culture which full of efficiency. In my colleagues, I learn from how to cope with environmental pollution, until how to handle hazardous microorganism in Laboratory. In my master's education, I learn from how to secure data, VPN until artificial intelligence. In the work experience, I learn how to serve the customers calls, train new employee, cooperate with colleagues, maintain subordinate, JAMSOSTEK, Labor law (No13 - 2003), etc. as extra knowledge, I took private course to setup Network and Server (Windows or Linux), and Japanese language.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sex in Philippines

29 April 2011   11:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:15 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oke, setelah menbaca judul diatas, kalian pasti berfikir yang tidak-tidak, ayo ngaku! Saya ingin membahas mengenai gender di Philippines. Disini orang orang mengakui adanya jenis kelamin ketiga yaitu bakla atau kaum waria. Bakla di Philippine tidak di diskriminasikan, rata-rata mereka adalah orang yang pintar, dan ada yang bekerja sebagai nurse (perawat di rumah sakit). Jadi kalo suatu saat nanti ada diantara kalian yang berkesempatan dirawat dirumah sakit Philippine, terus ada suster yang main mata, jangan g-r dulu ya! Bakla cukup meyakinkan penampilannya, dan mereka lebih suka dipanggil dengan istilah ‘Bakla’ atau ‘Bencong’ daripada dipanggil ‘pria’. Mereka bahkan bila hendak buang air kecil, maka yang dimasuki adalah wc wanita, dan bukannya wc pria. Namun kaum waria ini tidak diperkenankan menikah, karena akan melanggar hukum gereja katolik, meski banyak dari mereka yang rajin ke gereja.

bakla

pada foto diatas, cewek ini bukanlah benar-benar cewek, tapi bakla. gimana?, believe it or not !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun