"Di parlemen dan di setiap kesempatan yang ada saya bersama saudara Hatta Rajasa dan seluruh mitra Koalisi Merah Putih berkomitmen untuk terus berjuang untuk mewujudkan Indonesia yang kita cita-citakan." - Kutipan dari pernyataan resmi Prabowo Subianto
****
Pada kalimat yang penulis garis bawahi bisa kita tarik sebuah kesimpulan bahwa Prabowo telah menyatakan dengan jelas menerima secara legal ketetapan MK untuk memutuskan Jokowi-JK sebagai pemenang pilpres 2014 dan melenggang setidaknya sampai dengan 2019.
Bahwa Koalisi Merah Putih memindahkan konsentrasi membangun negara ini melalui legislatif dan menjalankan fungsi pengawasan -tentu saja dengan lebih menekankan perbedaan penafsiran tentang pengelolaan Indonesia sebagai sebuah negara.
Yah, Jokowi memang harus tetap diberikan panggung atas kemenangannya yang 53.15% untuk memimpin biduk besar bernama Indonesia. Janji-janji saat kampanye dan optimisme yang dibangunnya untuk menghilangkan kerugian negara di kasus-kasus seperti illegal fishing dan illegal logging harus diberikan jalan lempang. Jokowi yang menjanjikan desa diberdayakan sedemikian rupa sehingga urbanisasi penduduk dapat disumbat melalui program-program penuh insentif di pemerintah daerah.
Sesumbar-sesumbar yang menjadi mantra penuh birahi akan kesejahteraan dan kejayaan Indonesia dari pasangan Jokowi-JK memang harus diberikan waktu lima tahun untuk menjelma menjadi program nyata. Prabowo harus legowo untuk meminggirkan badannya agar Jokowi bisa menjelmakan impian-impian ummat. Bahwa kesetaraan dalam versi yang primitif dibangun oleh timses Jokowi yang berarti sama dalam jumlah -meskipun dengan setengah hati penulis menyatakan hal ini kuat sekali berbau komunisme, memang harus dibutuhkan kelegowoan dari seterunya.
Parlemenlah tempat yang dengan elegan bisa untuk meneruskan janji-janji Indonesia Bangkit dan menjadi Indonesia Hebat di tahun 2019. Tidaklah perlu ngos-ngosan berlari untuk sesuatu yang maklumat seperti yang disampaikan Hamdam Zoelva kemarin.
Di dalam Senayan-lah Prabowo dan Koalisi Merah Putihnya membuat diagram-diagram perjalanan dari absurd menjadi program yang jelas dari seorang Jokowi. Bahwa ada sinyalemen Presiden berdasarkan maklumat MK ini dipenuhi oleh application injected dan malware dari kepentingan asing perlu di scanning lebih intens melalui kekuatan politik yang menyeruak di setiap fraksi-fraksi yang ada.
"Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Indonesia yang bangkit. Indonesia yang berdiri di atas kaki kita sendiri, bukan menjadi pesuruh bangsa asing. Kami akan selalu ingat dan melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa untuk Indonesia Merdeka." - Kutipan dari pernyataan resmi Prabowo Subianto
Betul, kita (semua rakyat Indonesia) memang harus selalu ingat jargon-jargon dan janji-janji yang terekam secara digital yang keluar dari mulut pasangan presiden baru ini.
Salam Anti Jangan Lupa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H