"Wis ah....ndak mutu...kamu itu ndak mutu!..lha wong di trah kami (baca: soekarno) saja pada gelut koq...mosok seseorang yang tidak nYukarnois bisa-bisanya dicapreskan, opo tumon?"
"Jadi jika pileg ini ndak tidak tembus 20% saya ndak jadi didaftarkan ke KPU?...gitu ya Bune?"
"Ho-oh..masbuloh**?"
"Hiks hiks his....kejam nian dikau Bune?"
"Eits...ntar dulu!....mosok sebagai gubernur DKI Jakartakamu itu ndak paham juga dengan istilah...sekejam-kejam ibu ketum partai lebih kejam warga ibukota?"
Pria kerempeng itu semaking ndredeq alias gemetar..dengkul kopongnya semakin goyang. Terbayang di benaknya sebuah pepatah.
Berharap burung terbang tinggi punai ditangan dilepaskan.
Salam Warga DKI Tidak Mau Menerima Kembali!
**masalah buat eloh
Tautan Rujukan
- http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/04/09/171702/2550370/1562/jokowi-effect-nggak-ngefek?991104topnews
- http://www.beritasatu.com/pemilu-2014/176840-pengamat-efek-jokowi-terhadap-pdip-masih-perlu-diuji.html
- http://www.koran-sindo.com/node/300485
- http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/03/30/demokrat-jateng-yakini-efek-jokowi-capres-tak-sedot-suara-ke-pdip
- https://www.google.co.id/#q=jokowi+tidak+memberikan+efek+pileg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H