Mohon tunggu...
Imam Prasetyo
Imam Prasetyo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sekali terkepak,..terbang. Sekali terhempas,...cadas. Sekali melaju,....maju. Saya muslim.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Freedom Institute dan Rizal Mallarangeng, Catatan Untuk Liberalisme

5 Januari 2013   15:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:28 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan berlatar belakang sebuah warna hitam dan tulisan besar, adik kandung mantan Menpora, Rizal Malarangeng dengan antusias menjawab beberapa pertanyaan wartawan. Kasus yang membelit saudara kandungnya itu menjadi motif pentolan LSM Freedom Institute ini "melawan" arus. Sekalangan elitis membuat julukan untuk pria berkumis ini,"KPK Tandingan". [caption id="attachment_226080" align="alignleft" width="540" caption="Rizal Mallarangeng (sumber www.merdeka.com)"][/caption] Rizal yang juga sangat kuat menyuarakan liberalisme dan sekularisme ini sangat lantang membela ketidakadilan yang menerpa Andi, akibatnya terlihat berkali-kali juga efek dari aksi yang dirilisnya beberapa hari setelah kantor Menegpora kosong dari jabatan Menteri. Ternyata liberalisme dan sekularisme tidak sepenuhnya dihayati oleh Rizal, karena hanya menyisir kekerabatan dan pertalian darah semata. Sejatinya liberalisme adalah kesetaraan dan pembebasan. Kesetaraan tidak begitu kuat menyentuh relung hati pria lulusan Ohio State University karena hanya peduli kepada nepotisme. Suatu hal yang sering dia umbar pada publik bahwa KKN adalah musuh Indonesia. Upaya untuk membongkar bobroknya dan boroknya pelaksanaan proyek Hambalang kontan membuat orang mencibir, kenapa sesaat setelah adanya pencekalan pada saudara kandung, Rizal bereaksi ? Padahal begitu banyak kasus senasib dan sama ada di negeri berketuhanan YME dan berkeadilan dan peradaban adi luhung yang perlu mendapat perhatian yang dalam. Nyaris semua LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat}, sebagian besar mulai di endus-endus memuat dan mengusung nilai-nilai dari negeri luar dan sarat dengan kegiatan politis dari negera-negara yang berkeinginan kuat merubah Indonesia menjadi negara rusak dan mempunyai nilai-nilai baru yang jauh dari nilai-nilai arif dan berkesyariatan Islam. Dan Rizal, anda telah menunjukkan identitas sebenarnya apa yang dinamakan liberalisme, yakni persaudaraan di dalam norma benar dan salah.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun