Mohon tunggu...
Imam Mukti
Imam Mukti Mohon Tunggu... -

lahir di kolaka sulawesi tenggara pada 07 oktober 1982 dari keluarga yang sangat sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Politik

ADMINISTRASI PUBLIK DAN MANAJEMEN PUBLIK BARU

22 Mei 2015   11:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:43 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemerintah seharusnya tidak dijalankan seperti sebuah perusahaan; pemerintah seharusnya dijalankan seperti sebuah demokrasi. Di semua negara ini dan di seluruh penjuru dunia, pegawai pemerintah terpilih atau tertunjuk bertindak menurut prinsip ini dan mengekspresikan komitmen baru terhadap keidealan seperti kepentingan publik, proses penyelenggaraan pemerintahan, dan memperluas kewarganegaraan demokratis. Sebagai akibatnya, mereka mempelajari skill baru dalam pengembangan dan implementasi kebijakan, mengakui dan menerima kompleksitas tantangan yang mereka hadapi, dan memperlakukan pegawai pemerintah lain dan warga negaranya dengan martabat dan penghormatan baru. Pegawai publik merasa lebih bernilai dan berenergi selama pemahaman mengenai layanan dan komunitas meluas. Dalam proses ini, pegawai pemerintah juga berhubungan kembali dengan warga negara. Administrator menyadari bahwa mereka memiliki banyak hal untuk memperoleh keuntungan dengan “mendengarkan” publik bukan “memberitahukan”, dan dengan “melayani” bukan “menyetir” mereka. Dengan mengundang pegawai pemerintah, bahkan mendorongnya, warga negara umum dapat terlibat lagi dalam proses penyelenggaraan pemerintahan. Warga negara dan pejabat publik bekerja sama untuk mendefinisikan dan memecahkan masalah-masalah umum secara kooperatif dan sama-sama menguntungkan.
Kami menunjukkan bahwa sikap baru dan keterlibatan ini adalah bukti dari gerakan baru dalam administrasi publik, yang akan kami sebut sebagai “Layanan Publik Baru” (New Public Service). Layanan Publik Baru berusaha untuk mengajukan dan menginformasikan sejumlah pertanyaan normatif sentral tentang bidang itu. Bagaimana kita dapat mendefinisikan karakter esensial dari apa yang kita lakukan dalam layanan publik? Apa kekuatan pendorong yang menggerakkan tindakan-tindakan kita? Apa yang memberikan kita kekuatan dan kapasitas ketika percobaan dan kekacauan usaha kita muncul ke permukaan? Bagaimana kita dapat bertahan bahkan selama kita menghadapi masalah-masalah yang kompleks dan rumit dengan sumber-sumber terbatas dan publik yang kerap kali mengkritik dan benci terhadap apa yang kita lakukan? Kita berpikir bahwa jawabannya terletak pada komitmen kita terhadap layanan publik.
Kita tidak menemukan penjelasan lain yang masuk akal terhadap dedikasi dan komitmen luar biasa dari orang-orang yang berusaha untuk membuat dunia lebih aman dan bersih guna memperbaiki kesehatan kita, untuk mendidik anak-anak kita, dan untuk membuka seluk beluk kumpulan penyakit masyarakat yang menghadapi kita. Di mana tempat lain untuk menemukan fondasi usaha-usaha kita untuk memfasilitasi kewarganegaraan dan keterlibatan publik sebagai bagian utama pekerjaan kita? Siapa lagi yang dapat menjaga pemadam kebakaran, pejabat kepolisian, pekerja sosial, perencana dan inspektur, resepsionis dan klerek, manajer dan analis yang melayani komunitas dan negaranya dengan energi, ketetapan hati, dan determinasi?
Penelitian memberitahukan kepada kita bahwa keidealan layanan publik adalah sangat penting dalam memahami bagaimana pegawai pemerintah dapat berhasil dalam pekerjaan yang mereka laksanakan. Namun apa yang nampaknya terlalaikan pada saat ini adalah penggabungan serangkaian tema dan prinsip yang mengekspresikan dan menegaskan kembali pentingnya nilai-nilai layanan publik. Beberapa pertanyaan tentang nilai-nilai tersebut tentu saja masih diperdebatkan sepanjang sejarah administrasi publik di negara ini dan di negara lain, namun kelihatannya terdapat perhatian berlebih mengenai isu-isu tersebut pada saat ini daripada sebelumnya. Yang jelas, terdapat beberapa “kekuatan penggerak” yang telah didiskusikan secara panjang lebar dalam bidang administrasi publik baru-baru ini, yakni: Manajemen Publik Baru (New Public Management), Review Kinerja Nasional (National Performance Review), gerakan Pelaksanaan Hasil-Hasil (Managing for Results Movement),dan Total Quality Management (TQM)- untuk sekedar menyebutkan sebagian namanya. Selama semua pengaruh tersebut adalah penting, tak satupun yang bisa memuaskan kebutuhan dasar berlebih untuk menjawab beberapa pertanyaan inti: Apa kita sebenarnya? Mengapa kita di sini? Apa maksud dari hal ini semua? Orang-orang dalam administrasi publik sepanjang sejarah bidang kami telah terdorong untuk membuat sesuatu bekerja, namun hal itu hanya merupakan jawaban parsial belaka. Kita juga ingin melakukan sesuatu yang berharga bagi masyarakat.
Di sanalah terletak jiwa administrasi publik. Apa yang paling signifikan,dan paling berharga, tentang administrasi publik yakni kita melayani warga negara untuk memajukan kebaikan bersama. Administrator publik bertanggung jawab untuk memperbaiki kesehatan publik guna mempertahankan keamanan publik, untuk mempertinggi kualitas lingkungan kita, dan banyak tugas lainnya. Yang disayangkan, bagi mereka, dan bagi kita, apa yang sebenarnya dipersoalkan bukanlah seberapa efisienkah kita melaksanakan pekerjaan kita, namun bagaimana kita mengontribusikan kehidupan yang lebih baik bagi kita semua. Dalam buku ini, kami memerlukan afirmasi jiwa progresif melalui Layanan Publik Baru, sebuah gerakan yang didasarkan pada kepentingan publik, pada keidealan penyelenggaraan pemerintahan demokratis, dan pada keterlibatan sipil baru, gerakan yang akan kami argumenkan sekarang ini adalah jelas sejauh kita berinteraksi dengan pemimpin-pemimpin politik, sejauh kita turut serta dengan warga negara, dan sejauh kita melakukan perubahan-perubahan positif dalam organisasi-organisasi kita dan komunitas kita.
Kami akan berusaha untuk mendeskripsikan berbagai macam elemen Layanan Publik Baru dengan membandingkannya dengan pendekatan tradisional dan lebih kontemporer terhadap kebijakan publik dan administrasi publik. Dalam Bab ini, kami akan secara ringkas mereview sejarah dan pengembangan administrasi publik tradisional, apa yang sekarang harus kita sebut sebagai Administrasi Publik Lama (Old Public Administration). Selanjutnya, kami akan menguraikan apa yang kami lihat sebagai pendekatan dominan atau mainstream terhadap administrasi publik kontemporer saat ini, yakni Manajemen Publik Baru (New Public Management). Dalam Bab 2, kami akan memperhatikan beberapa pandangan alternatif terpenting atas administrasi publik, pandangan-pandangan yang lebih kecil daripada “mainstream” sepanjang sejarah bidang ini, namun sekarang disuarakan dengan urgensi yang meningkat. Dengan menguji konteks dan dasar pemikiran historis untuk memahami Layanan Publik Baru, dalam Bab 3 sampai 9, kami akan mengeksplorasi tujuh aspek Layanan Publik Baru yang muncul dalam dua dekade terakhir. Kami tidak berusaha untuk mengembangkannya sebagai argumen teoritis sempit demi kepentingan Layanan Publik Baru. Lebih daripada hal itu, tujuan kami di sini adalah untuk menata beberapa isu normatif dan cara-cara alternatif dalam memikirkan tentang administrasi publik yang kemungkinan besar dihadapi oleh para akademisi dan praktisi selama mereka berusaha untuk membangun Layanan Publik Baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun