Mohon tunggu...
Bureg Sandeq
Bureg Sandeq Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

... manusia gembira bernaluri imajinasi ... jagalah keamanan hati dan pikiran... ...jreeeeeeng...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Urat Kami Urat Ranjau

1 Mei 2013   01:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:20 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

...may day...
...tidak sekedar menyumbang tenaga...
...namun juga pikiran berserat sejarah...
...aspal yang mengantar kami dari mentari...
...asap yang mengantar kami pada magrib...
...kopi dan ubi rebus sementara menenangkan cacing...
...meski itu meniup urat kami menjadi ranjau...
...keringat kami mewujud gelak canda dimeja restauran...
...meski itu meniup urat kami menjadi ranjau...
...perih kami adalah kerangka estetika panggungmu...
...pedih kami adalah kerangka air conditionermu...
...letih kami adalah madu meja sarapanmu...
...raut wajah kami adalah tajuk rencana invetasimu...
...kusam kami adalah saham ruang percintaanmu...
...meski itu meniup urat kami menjadi ranjau...
...may day...
...may day...
...may day...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun