Mohon tunggu...
Ayyub Anshari S
Ayyub Anshari S Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Ma Chung Malang

Dosen di prodi DKV

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Revitalisasi Kampung Warna-Warni, Mengembalikan Ikon Wisata Malang Lewat Inovasi Digital

24 September 2024   09:06 Diperbarui: 24 September 2024   09:12 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampung Warna-Warni, yang terletak di bantaran Sungai Brantas, Kota Malang, pernah menjadi salah satu ikon wisata populer di Jawa Timur. Rumah-rumah yang dicat berwarna-warni, menciptakan daya tarik visual yang luar biasa bagi para wisatawan. Namun, kemegahan kampung ini mulai redup akibat dampak pandemi COVID-19 yang menghantam sektor pariwisata. Jumlah pengunjung menurun drastis, begitu pula pendapatan masyarakat setempat yang menggantungkan hidup pada pariwisata.

Untuk mengembalikan kejayaan Kampung Warna-Warni, tim dari Universitas Negeri Malang (UM) bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) kampung tersebut dalam sebuah program pengabdian masyarakat. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat setempat dalam mengembangkan keterampilan pemasaran digital, terutama untuk mempromosikan produk-produk kreatif seperti souvenir khas Kampung Warna-Warni.

Kampung Warna-Warni memiliki potensi besar untuk kembali bersinar sebagai destinasi wisata unggulan. Melihat peluang ini, tim dari UM menyusun program pelatihan pemasaran digital yang ditujukan untuk anggota Pokdarwis. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya digital marketing dan penggunaan teknologi sebagai alat promosi yang efektif di era modern.

Pelatihan meliputi berbagai aspek, mulai dari dasar-dasar pemasaran digital, penggunaan platform media sosial seperti Instagram dan Facebook, hingga pemanfaatan e-commerce untuk menjual produk-produk kreatif seperti kaos, mug, pin, dan gantungan kunci. Para anggota Pokdarwis diajarkan bagaimana membuat konten visual yang menarik untuk dipasarkan secara online, serta strategi optimasi mesin pencari (SEO) untuk meningkatkan jangkauan pemasaran produk.

"Kami merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Masyarakat jadi lebih paham bagaimana cara menggunakan media sosial untuk memasarkan produk kami," ujar Agus Kodar, Ketua Pokdarwis Kampung Warna-Warni.

Agus Kodar bersama tim pengabdian masyarakat. sumber: pribadi
Agus Kodar bersama tim pengabdian masyarakat. sumber: pribadi

Selain pelatihan digital marketing, program ini juga berfokus pada pengembangan keterampilan masyarakat dalam memproduksi souvenir khas Kampung Warna-Warni. Produk-produk kreatif seperti kaos, mug, dan gantungan kunci menjadi unggulan yang diharapkan mampu menarik minat wisatawan, baik lokal maupun internasional.

Dalam pelaksanaannya, masyarakat Kampung Warna-Warni diberikan pelatihan tentang desain grafis sederhana dan teknik produksi souvenir yang efisien. Tujuannya adalah untuk menghasilkan produk-produk berkualitas yang tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki nilai jual tinggi di pasaran.

Namun, meskipun sudah ada langkah awal dalam produksi souvenir, tim pelaksana masih menghadapi tantangan dalam hal sumber daya dan waktu. Proses produksi memerlukan pendampingan lebih lanjut agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas yang diinginkan dan siap dipasarkan secara massal.

Pelatihan pembuatan souvenir pin dan gantungan kunci. sumber: pribadi
Pelatihan pembuatan souvenir pin dan gantungan kunci. sumber: pribadi

Warga mencoba untuk turut membuat souvenir. sumber: pribadi
Warga mencoba untuk turut membuat souvenir. sumber: pribadi

Walaupun pelatihan digital marketing dan produksi souvenir sudah berjalan lebih dari separuh dari rencana pelaksanaan, peningkatan pendapatan yang diharapkan belum tercapai secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu dan sumber daya yang tersedia. Namun, antusiasme masyarakat tetap tinggi, dan mereka optimis dengan peluang yang ada di masa depan.

Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kelanjutan pendampingan dan dukungan dari berbagai pihak. Pelatihan lanjutan dalam bidang pemasaran digital dan manajemen bisnis juga diperlukan untuk memperkuat keterampilan wirausaha masyarakat Kampung Warna-Warni. Selain itu, kolaborasi dengan pihak pemerintah dan swasta dapat membantu memaksimalkan potensi pariwisata kampung ini.

Program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi kuat bagi pengembangan wirausaha berbasis digital di Kampung Warna-Warni. Dengan adanya keterampilan pemasaran digital, masyarakat kini dapat menjangkau pasar yang lebih luas melalui platform online, sehingga tidak lagi bergantung hanya pada kunjungan fisik wisatawan.

Harapannya, Kampung Warna-Warni akan kembali menjadi destinasi wisata unggulan di Kota Malang, dengan daya tarik yang diperkuat oleh produk-produk kreatif yang dipromosikan secara digital. Program ini diharapkan mampu memberikan dampak berkelanjutan, baik dari sisi ekonomi maupun sosial, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terus meningkat seiring dengan kebangkitan pariwisata kampung ini.

Tim dosen Universitas Negeri Malang dan Universitas Ma Chung Malang. sumber: pribadi
Tim dosen Universitas Negeri Malang dan Universitas Ma Chung Malang. sumber: pribadi

Kampung Warna-Warni sedang meniti jalan untuk bangkit kembali sebagai ikon wisata Malang. Melalui pelatihan digital marketing dan produksi souvenir, masyarakat setempat dibekali dengan keterampilan yang relevan dengan era digital. Meski hasilnya belum terlihat dalam jangka pendek, fondasi yang telah dibangun ini diharapkan akan membawa perubahan positif dalam jangka panjang. Dengan semangat kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, Kampung Warna-Warni siap untuk kembali bersaing di kancah pariwisata, baik nasional maupun internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun