games sebagai media pembelajaran lingkungan dengan pendekatan "Teachers and Students as Designer." Melalui pendekatan ini, siswa dan guru tidak hanya menjadi pengguna permainan, tetapi juga terlibat aktif dalam merancang permainan edukatif yang relevan dengan isu lingkungan.
SD Laboratorium Universitas Negeri Malang (UM) bekerja sama dengan tim peneliti dari UM mengadakan kegiatan inovatif untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai pentingnya pengelolaan sampah. Kegiatan ini berupa pengembangan tabletopProyek ini dilaksanakan selama beberapa bulan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk peneliti dari UM, guru, siswa, serta organisasi game-based learning Let’s Play Indonesia. Salah satu tujuan utama dari proyek ini adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai pemisahan sampah melalui metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.
Menurut ketua tim peneliti, Fariza Wahyu Arizal, M.Sn, permainan yang dirancang bersama ini bertujuan agar siswa lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan berperan aktif dalam pengelolaan sampah. “Kami percaya bahwa dengan melibatkan siswa dalam proses perancangan, mereka akan lebih terlibat dan termotivasi untuk menerapkan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Fariza.
Kegiatan ini dimulai dengan serangkaian workshop yang melibatkan siswa kelas 4 hingga kelas 6. Pada workshop pertama, siswa diberikan pemahaman dasar mengenai pentingnya pemisahan sampah melalui seminar dan diskusi interaktif. Setelah itu, mereka diajak untuk bermain beberapa tabletop games bertema lingkungan yang telah ada, untuk membuka wawasan tentang bagaimana permainan dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
Selanjutnya, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mulai merancang permainan mereka sendiri dengan bimbingan dari guru dan tim peneliti. Proses ini berlangsung dalam beberapa tahapan, mulai dari ideation (pencarian ide) hingga prototyping (pembuatan prototipe). Siswa diminta untuk memikirkan konsep permainan yang tidak hanya menarik, tetapi juga mampu menyampaikan pesan penting tentang pengelolaan sampah.
Setiap kelompok menghasilkan konsep yang berbeda-beda. Beberapa siswa mengadopsi konsep permainan kartu, sementara yang lain memilih memodifikasi permainan papan seperti ular tangga dan quartet. Hasil rancangan mereka kemudian diuji dalam sesi playtest untuk memastikan permainan tersebut berjalan dengan baik dan mudah dipahami.
Siti Nafi’ah, S.Pd, Kepala SD Laboratorium UM, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa. “Mereka tidak hanya belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga dilatih untuk berpikir kreatif dan bekerja sama dalam tim. Kami berharap permainan yang mereka ciptakan dapat digunakan sebagai alat pembelajaran yang efektif di sekolah,” jelasnya.
Pada akhir kegiatan, setiap kelompok mempresentasikan hasil akhir dari permainan mereka dan mendapatkan umpan balik dari para ahli. Beberapa permainan masih perlu perbaikan dari segi mekanik dan aturan, tetapi secara keseluruhan, hasil karya siswa sangat memuaskan.
Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya peningkatan pendidikan lingkungan di Indonesia, khususnya melalui penggunaan game-based learning. Selain itu, kegiatan ini juga memperkenalkan pendekatan baru dalam proses belajar mengajar, di mana siswa dan guru berperan sebagai desainer bersama, menciptakan media pembelajaran yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan mereka.