[caption caption="Indianexpress.com"][/caption]Pagi tadi, Barcelona kembali dipermalukan kembali pada fase knockout setelah 'dihajar'Juventus dengan skor telak 3-0 di Juventus Stadium.
Pada leg pertama babak perempat final tersebut, Juventus memang tampil sangat apik kendati hanya menguasai 34% dari penguasaan bola, berbanding dengan Barcelona yang mampu menguasai hingga 66%. Permainan menyerang Juventus pada babak pertama jelas membuat lini pertahanan Barcelona menjadi kelabakan.
Pressing ketat diberikan oleh Juventus sejak awal pertandingan. Alhasil, Barcelona yang diperkuat trio mautnya, Messi, Suarez, Neymar, tidak mampu berkutik menghadapi hadangan Bonucci dkk.
Pada babak pertama Juventus mampu membuat dua gol yang dicetak Paulo Dybala hasil umpan dari Cuadrado dan Mandzukic yang bermain sebagai sayap. Meskipun setelah Juventus mencetak dua gol, Barcelona lebih banyak menekan, nyatanya Juventus tetap memberikan permainan terbuka. Setiap celah dimanfaatkan dengan baik untuk menyerang hingga membuahkan shots on target sebanyak delapan. Hasilnya Giorgio Chiellini menambah keunggulan Juventus menjadi tiga gol pada babak kedua.
Pertandingan kali ini menarik kembali memori di Paris tempo waktu lalu, tepatnya di Stadion Parc des Princes, setelah Barcelona 'ditelanjangi' sebanyak empat gol oleh Paris Saint Germain.
Hasil tersebut membuat begitu banyak pihak bergembira (walau kebanyakan bukan fans dari PSG) akan tetapi seluruh pecinta sepakbola serasa merayakan sebuah anomali dalam dunia sepakbola. Anomali tersebut saya katakan adalah Barcelona yang kalah telak! Dimana kejadian tersebut sangat mustahil terjadi pada Barcelona, terutama dalam kurung waktu sewindu terakhir.
Fans Barcelona yang biasanya selalu berada di atas angin, saat itu menjadi ketar-ketir. Olok-olokan sering ditujukan kepada para die-hard fans Barcelona di sudut-sudut obrolan para kaum pria ketika berkumpul membicarakan sepakbola. Seakan kemanapun ada percakapan tentang sepakbola dan ada seorang fans Barcelona, jelas kekalahan dari PSG tersebut menjadi topik utama untuk mengejeknya.
Meski mustahil untuk membalikan keadaan dari defisit empat gol, banyak juga fans setia Barcelona yang tetap yakin tim favoritnya tersebut akan membalas empat gol tersebut di Camp Nou.
Satu bulan berselang, Barcelona seakan menjadi 'nabi' sepakbola dengan membuat muzizat yang mematahkan semua prediksi (apalagi perjudian) dengan menghancurkan Paris Saint Germain dengan skor telak 6-1.
Barcelona benar-benar menunjukan kepada dunia bahwa sepakbola bukanlah hitam putih ataupun matematika dimana semuanya bisa jelas dan terprediksi. Barcelona seperti mengatakan bahwa sepakbola adalah keajaiban itu sendiri. Para pecinta sepakbola dibuat lebih takjub lagi dengan hasil pertandingan tersebut. Bahkan dikabarkan ketika gol ke enam Barcelona ke gawang PSG, terdapat gempa kecil di stadion Camp Nou akibat histeria sekitar 96.000 penonton yang memadatinya.
Akankah Barcelona kembali membuat keajaiban pada leg kedua nanti di Camp Nou?