Mohon tunggu...
Novi K
Novi K Mohon Tunggu... -

a girl who become herself in this blog :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selaput Perawan, Penting Ga Sih? #2

24 Juli 2010   21:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:37 4239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setelah sekian lama, gua baru sempet menulis lagi. Membaca pendapat teman teman, memang setiap orang memiliki pendapatnya masing masing mengenai selaput dara. Ok, sekarang gua mencoba melanjutkan cerita sebelumnya. Buat gua, having sex pertama kali adalah pengalaman yang menyenangkan. Membuat hati berdebar, merasa happy setelahnya, dan yang pasti bikin ketagihan. Apalagi kalau sebelumnya diawali dengan foreplay yang cukup lama. Dimana mana cowo pasti suka dioral, and i always do it for him. Gua tipe yang cukup senang memanjakan pasangan, rasanya senang dan puas kalau pasangan kita bisa orgasme hanya dengan dioral. Dan biasanya cowo gua senang mengeluarkan spermanya di wajah atau mulut. Ternyata rasanya tergantung makanan yang dimakan sebelumnya. Kalau makan yang manis, ketika ditelan rasanya juga manis. Pernah pacar gua makan paria, dan alhasil rasanya pahit. Ohya, gua sendiri juga suka dioral. Harusnya, semua cewe juga suka dioral. Emang awalnya geli, tapi tunggu aja beberapa menit, pasti akan memohon untuk diteruskan sampai orgasme. Berbagai posisi sudah kami coba, mulai dari yang biasa, miring kiri miring kanan, duduk, misionaris, sendok, 69, doggy. Tak lupa kita juga mencoba posisi2 yang sulit dari majalah, awal2 emang susah dan yang ada gak malah nyaman deh. Jadi kita kembali ke posisi2 standar. Ohya, gua selalu memilih safe sex dengan kondom. Jadi sperma selalu keluar di kondom, aman dari penyakit dan kehamilan. Kondom favorit gua yang ber-ribbed, karena sensasinya berbeda dengan yang biasa, kalau cowo gua suka yang tipis, yang kotaknya warna emas gambar bulu. Katanya itu yg paling enak karena "kaya ga pake kondom". Kalo kondom berasa, gua kurang suka, ngapain lagi ada rasanya, gua ga enjoy, kaya makan karet berasa buah. Sampai sekarang gua masih penasaran sama kondom lele, tapi selalu serem pas liat gambarnya, jadi ga pernah beli. Tentunya setelah beberapa bulan, lama kelamaan gua dan pacar merasa bosan dan mengurangi intensitas having sex. Mungkin karena tempatnya di kamar aja sih, ga ada variasi tempat. Okey, waktu terus berjalan, gua sudah membereskan 4 semester kuliah. Banyak kejadian yang merubah hidup gua di semester kelima. Papa serangan jantung dan meninggal. Dan gua mulai belajar hidup sendiri. berat emang, tapi lama lama gua terbiasa. Ehya gua belum cerita ya, mama sudah meninggal ketika saya kecil. So, gua meneruskan kuliah sambil jalanin bisnisnya papa. Dan daripada hidup sendiri di rumah, pacar gua yang selama ini nge-kost pun akhirnya pindah ke rumah. Saudara saudara ga ada yang sekota, jadi ga pada tau gua tinggal sama pacar serumah. Time flies dan gua break sama pacar tepat sebelum saya skripsi. Ada ajalah masalah, meskipun udah having sex. Yang udah married having kids aja bisa cerai, kan. Life must go on. Pelampiasan putus sama pacar, gua tumpahkan sama skripsi, dengan menyibukkan diri membaca banyak buku maka perlahan kesedihan hilang. Tentunya gua melakukan survei kebeberapa perusahaan yang berkaitan dengan topik bahasan gua. Di salah satu perusahaan, ada satu cowo yang menarik perhatian gua. Kita sempet wawancara berdua di café kantornya. Andri gak gitu tinggi, lebih pendek dari gua malah. Engga berkumis tapi berjenggot. Kurus tapi suka nge-gym. Kalem tapi tegas. Sama sama suka motret tapi beda "agama", dia nikon gua canon. Sebelumnya gua ga pernah suka cowo yang lebih pendek. Tapi yang ini pengecualian deh, Andri berferomon tinggi, punya daya pikat yang kuat kaya magnet. Okey, Andri cukup menarik, tapi sayangnya udah ada istri. Gua ga mau ganggu suami orang, so I forget him. Masih banyak cowo single berferomon tinggi di dunia. Dan gua pun kembali tenggelam dalam ketikan pola pikir gua untuk topik bahasan skripsi. YM gua kedip kedip, gua cek dan ada yg buzz. And it's him! Ok. I'm shaking. Kaget dan gak percaya. Dia menanyakan apakah masi inget. Dan kita mengobrol seputar skripsi dan bahasan gua mengenai iklan dia. Chatting-an pun berlanjut, mulai mengarah kepada sex life masing masing. Sama sama suka making love di sabtu pagi. Sama sama suka mengeksplor gaya gaya baru. Sama sama terpikat secara fisik, teryata tipe cewenya oriental. Dan tipe gua juga cowo bukan oriental. Dan buat gua, baru pertama kali chat sex life cukup serius dengan someone yang baru ketemu sekali. Andri dan gua juga mempunyai beberapa imajinasi yang pengen banget dipraktekin. "Eh kita ketemuan yuk, penasaran kan? Masa seumur hidup kita ga pernah nyoba-in?" kata dia sambil nelpon gua. "Iya sih, penasaran. Ketemuan lagi aja deh, praktek engganya liat ntar ya" kata gua. Semuanya mengalir begitu saja, pertemuan selanjutnya pun terjadi and we had sex. Awalnya sih mau ngobrol ngobrol aja sambil ngebir. Gua dan Andri sama sama merasa chemistry diantara kita cukup kuat, dan emang kita gak tinggal dalam kota yang sama, jadi setiap detik sangat berharga buat kita. "It's only art. We play art" he said. Dan setelah kejadian itu hidup kami berlanjut lagi seperti biasa di kota masing masing. Gua kembali tenggelam dalam ketikan lautan huruf. Dia pun dengan kerjaannya. Gua sama sekali gak menyesali perbuatan itu. Menurut gua, life is full of surprises

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun