Bismillah
Kali ini saya akan berbagi soal potensi energi tidal di Indonesia dengan sangat singkat berdasarkan apa yang saya ketahui (saya bukan anak energi) sampai detik saya menulis artikel ini. Data-data yang akan saya gunakan di artikel kali ini berdasarkan paper yang ditulis oleh rekan-rekan dari Singapura dan Filipina (Indo mana?) pada tahun 2013/2014.Â
Tujuan saya menulis ini adalah, menurut saya mungkin banyak di antara kita yang belum tahu apa itu energi tidal, kelebihan dan kekurangannya dan yang terpenting adalah kabar terbaru tentang apa yang sedang terjadi dengan SDA terutama SDA laut Indonesia yang kita tidak ketahui. Karena setiap kali buka berita isinya cuman kisruh politik, awkarin ditambah kiswinar. Jadi informasi-informasi yang bermanfaat untuk bangsa justru tenggelam atau bahkan sengaja ditenggelamkan supaya masyarakat tidak bertambah ilmu pengetahuannya dan hanya berkutat dengan fitnah dan gosip belaka.Â
Pertama saya akan menjelaskan sedikit apa itu energi tidal. Ringkasnya energi tidal itu adalah salah satu secondary energy  resources yang memanfaatkan arus bawah dari laut, selat atau sungai sehingga bisa merubah dari energi kinetik atau gerak menjadi energi listrik. Penggerak energi tidal ini sama dengan wind energy, yakni dengan menggunakan turbin atau baling-baling.Â
Kelebihan dari energi tidal ini di antaranya adalah sangat efisien karena massa jenis air 800 kali lebih besar dari pada udara, bisa tahan lama (100 tahun), output bisa diprediksi (pasang-surut), zero emission, dll. Sementara kekurangannya di antaranya adalah energi tidal ini sangat mahal dari tahap awal sampai akhir, bisa merusak lingkungan walaupun lokal (tidak berdampak luas), sedikit tempat yang potensial, dll.Â
 Dan kebetulan turbin yang dipakai di proyek ini adalah turbin rancangan Schottel Hydro GmbH tempat saya magang saat ini. Sehingga mereka pun tergiur untuk mencari spot-spot baru di Indonesia yang potensial dan belum dieksekusi dan terjun langsung sebagai main player (5 Trilliun meen.. siapa yang gak tergiur??).Â
Di kala kita sibuk bergosip dan berdebat ria di social media, orang-orang dari luar sana dengan leluasa menimba uang dari tanah kita.
Tulisan ini saya akhiri di sini. Mohon maaf kalau ada yang salah atau kurang lengkap dan juga tolong koreksinya dari rekan-rekan sekalian. Baca juga tulisan saya dengan judul "Symposium Energi Tidal" di blog yang sama.
Terima Kasih
Salam
Imad
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H