Ramadan adalah bulan suci yang penuh dengan berkah dan keajaiban. Di bulan ini, umat Islam di seluruh dunia berpuasa dari fajar hingga maghrib, meninggalkan segala hal yang dapat membatalkan puasa mereka, seperti makan, minum, berhubungan seksual, dan lain-lain. Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan hawa nafsu dan emosi negatif. Puasa juga merupakan bentuk ibadah yang mengajarkan kita untuk bersyukur, sabar, ikhlas, dan berempati kepada sesama.
Namun, tidak semua orang dapat menjalani puasa dengan mudah dan nyaman. Ada banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi oleh para pejuang Ramadan di berbagai belahan dunia. Mereka harus berpuasa di tengah kondisi yang sulit, seperti perang, kemiskinan, bencana alam, penindasan, diskriminasi, atau bahkan ancaman kematian. Namun, mereka tetap bertahan dan berusaha untuk menjaga ketaatan dan keimanan mereka kepada Allah SWT.
Berikut adalah beberapa kisah inspiratif dari para pejuang Ramadan di seluruh dunia yang patut kita contoh dan kita hormati:
1. Teuku Umar
Teuku Umar adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang terkenal karena perjuangannya melawan penjajahan Belanda di Aceh pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Teuku Umar dikenal sebagai pemimpin gerilya yang cerdik dan berani. Ia sering melakukan serangan mendadak terhadap pasukan Belanda dengan menggunakan senjata rampasan dari musuh.
Teuku Umar juga dikenal sebagai pejuang Ramadan yang gigih. Ia tidak pernah meninggalkan puasa meskipun harus berperang di medan yang sulit dan berbahaya. Ia bahkan pernah melakukan serangan besar-besaran terhadap benteng Belanda di Meulaboh pada tanggal 26 Ramadan 1899 Masehi. Serangan itu berhasil mengalahkan pasukan Belanda dan merebut banyak persenjataan mereka.
Teuku Umar gugur sebagai syahid pada tanggal 11 Februari 1899 Masehi saat melakukan serangan lainnya terhadap benteng Belanda di Meulaboh. Ia meninggalkan seorang istri bernama Cut Nyak Dhien yang juga merupakan pejuang wanita Aceh yang tangguh.
2. Bung Tomo
Bung Tomo adalah salah satu tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yang terlibat dalam pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Ia adalah seorang pemimpin rakyat dan seorang penyiar radio yang menyampaikan pidato-pidato semangat juangnya kepada para pejuang Surabaya melalui gelombang radio Hauri Toyo.
Bung Tomo juga merupakan pejuang Ramadan yang luar biasa. Ia menyampaikan pidato-pidatonya saat sedang berpuasa di bulan Ramadan tahun 1945. Ia tidak peduli dengan rasa lapar dan hausnya, tetapi lebih peduli dengan nasib bangsanya yang sedang berjuang melawan penjajah Inggris dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration).
Pidato-pidato Bung Tomo berhasil mengobarkan semangat juang para pejuang Surabaya untuk melawan musuh dengan gagah berani. Pertempuran Surabaya menjadi salah satu pertempuran paling sengit dalam sejarah Indonesia dan menjadi simbol perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan asing.