Mohon tunggu...
Imaa Dede
Imaa Dede Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengorbankan Perasaan untuk Kebaikan

13 Juni 2024   20:14 Diperbarui: 13 Juni 2024   20:47 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Boleh kah aku memutar waktu?
Ini benar-benar membuat ku tersiksa.
Mengubur dalam" semua perasaan yang baru saja ku mulai.
Mengorbankan perasaan hanya untuk kebaikan semua orang:).
Jikalau boleh ku meminta...
Akuu ingin lari dari kenyataan.
Apakah salah?
Jika aku menyayanginya?
Kenyataan yang benar benar tak bisa kuterima
Aku. Harus melupakan seseorang
Yang bahkan belum sempat ku milikii:).
Tetapi waktu?
Sudah menjawab semuaaa.
Akuu?
Yang harus merelakan mu.
Kamu?
Seseorang yang begitu amat kusayangi dalam diam..
Aku hanya ingin kau tau
Akuu. Akan tetap disini.
Menunggumu dengan penuh harap..
Tapi tanpa harus mengganggu.

Boleh kah aku memutar waktu?
Ini benar-benar membuat ku tersiksa.
Mengubur dalam" semua perasaan yang baru saja ku mulai.
Mengorbankan perasaan hanya untuk kebaikan semua orang:).
Jikalau boleh ku meminta...
Akuu ingin lari dari kenyataan.
Apakah salah?
Jika aku menyayanginya?
Kenyataan yang benar benar tak bisa kuterima
Aku. Harus melupakan seseorang
Yang bahkan belum sempat ku milikii:).
Tetapi waktu?
Sudah menjawab semuaaa.
Akuu?
Yang harus merelakan mu.
Seseorang yang begitu amat kusayangi dalam diam..
Aku hanya ingin kau tau
Akuu. Akan tetap disini.
Menunggumu dengan sejuta harap...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun