Mohon tunggu...
Ima Kalisma
Ima Kalisma Mohon Tunggu... -

Simple...

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sengketa Bahasa

3 Mei 2013   13:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:11 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pribahasa mengatakan “Lidah kita, Pedang kita”. . .

Dalam kata lain dapat diartikan bahwa Pedang bermakna senjata untuk membela diri atau membunuh orang lain.

Masyarakat mengenal lidah sebagai metafora bahasa. Ketika seorang penutur hendak melontarkan olokan atau celaan, dia pasti memainkan lidahnya. Bahasa merupakan peristiwa bertindak. Para linguis mengakui bahwa perkataan yang terucap ataupun tertulis bisa digunakan untuk melakukan apa saja, termasuk tindak kejahatan.

Menurut salah satu pemerhati politik bahasa dan pengkaji perkara linguistik forensik, kasus sengketa bahasa sangat bervariasi, antara lain perkara yang melibatkan petinggi negara dan perkara olok-olok di kalangan selebriti. Perkara yang berbau SARA (suku,agama,ras, dan antargolongan) cukup berat untuk ditangani. Namun, semakin berat kasus yang ditangani, semakin menantang pula pekerjaan kebahasaan itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun