Nah hayo siapa yang selama pandemi ini malah mageran diem dirumah gak ngelakuin aktifitas lainnya? Pasti kalian ya! Jujur deh, hehehe. Daripada hanya ngulang aktifitas yang itu – itu aja setiap hari, yakin gamau coba berakuakultur dirumah? Nah, bingung kan, hayoh siapa yang ingin melihara ikan dirumahnya, tapi masih bingung gimana caranya? Oke, kali ini aku bakal kasih tau kalian wahai kaum mageran, supaya kegiatan kalian lebih efektif lagi, yu simak pembahasannya!
Sebelumnya kaum mageran udah tau akuakultur itu sendiri belum? Kalau belum nih biar aku kasih tau. Akuakultur atau dalam Bahasa Inggrisnya biasa disebut Aquaculture ialah sebutan untuk kegiatan melakukan pemeliharaan serta penangkaran berbagai jenis makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan yang hidup di perairan. Nah, sekarang udah kebayang kan akuakultur itu apa.
Nah, biasanya dalam ber-akuakultur ini tak jarang loh hasil dari berbudidaya kalian dapat diperjual belikan, dan keuntungan yang di dapatkan pun lumayan loh. Hayo, kurang tertarik apalagi nih kalian sampe masih belum minat sama akuakultur ini.
Di wilayah Indonesia sendiri, akuakultur dilakukan di kolam/wadah yang terbatas dengan tingkat kekontrolan yang sangat diperhatikan sekali. Alasan dilakukan pengontrolan yang ketat terhadap biota yang di budidayakan ialah agar menciptakan produk/komoditas akuakultur yang dapat dijual dipasaran.
Komoditas akuakultur yang biasanya di budidayakan ialah biota perairan laut maupun air tawar, seperti ikan, udang, tiram, rumput laut, dan sebagainya. Dimana aktivitas yang dilakukan dalam akuakulturnya sendiri ialah pemeliharaan, penangkaran, dan pengembangbiakan.
Menurut mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, usai menerima kunjungan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik, pada Selasa (4/11/2014), di kantor KKP, Jakarta, Pusat.
"We believe learning from Norway that have been proceed from zero to ten billion dollar US is a big step," kata Susi.
Susi yakin, dengan luas wilayah perairan Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau akan menghasilkan angka yang lebih besar. Angka yang menurut Susi bakal melebihi ekspor Norwegia tahun lalu yang mencapai 10 miliar dollar AS.
"If you calculate the ocean of Indonesia is huge, that 10 billion dollar US is too small compare the area we had. We believe if we do it right, we can," imbuh Susi.
Nah sobat mageran, liat nih kata Ibu Susi aja, beliau ingin banget bisa belajar budidaya perairan akuakultur dari norwegia. Nah, jadi pegerakan akuakultur di Indonesia masih terbilang cukup rendah ya, padahal kita tau kalau negara kit aitu negara kepulauan yang mana memiliki banyak sekali keanekaragaman biota lautnya. So, ayo dong jangan di sia-siain nih kesempatan emas ini huhu.
Untuk kaum mageran yang masih bingung darimana memulai kegiatan akuakultur ini, Â jangan panik dulu ya. Nih biar aku bantu kalian dalam ber akuakultur ya!!
- Tentukan Komoditas yang Akan Dibudidayakan
- Siapkan Alat dan Bahan :Â Hal dasar yang perlu kamu lakukan sebelum melakukan akuakultur pastinya menyiapkan alat serta bahan yang dibutuhkan. Alat dan bahan yang digunakannya pun cukup sederhana, yaitu pompa akuarium, pipa paralon, atau botol bekas, gabus filter, dan sumbu kompor atau kain resapan.
- Membuat Wadah untuk Ikan :Untuk menjalankan budidaya aquaponik ini, tentunya kamu membutuhkan wadah untuk menaruh ikan dan juga tanaman. Nah, untuk ikannya kamu bisa menggunakan kolam yang sudah ada. Pertama-tama buat beberapa lubang  kecil di bagian ujung pipa paralon untuk mengalirkan air ke dalam kolam ikan nantinya.
- Pasang Pompa Akuarium : Langkah selanjutnya dalam akuakultur ini adalah memasang pompa. Dalam pemasangan pompa akuarium ini, pastikan kamu memasukkan selang pompa ke dalam pipa paralon, ya! Hal ini bertujuan agar air dari kolam ikan dapat terpompa ke dalam pipa paralon kemudian kembali lagi ke dalam kolam melalui lubang pipa.
- Masukkan Ikan ke Dalam Kolam : Kunci utama dari akuakultur ini adalah ikan karena ikan menyediakan banyak nutrisi. Oleh karena itu, jangan lupa masukkan ikan ke dalam kolam, ya! Adapun jenis ikan yang biasanya dipelihara dalam sistem akuakultur ini adalah ikan nila, ikan patin, ikan mas, ikan lele, dan ikan koi. Setelah ikan dimasukkan ke dalam kolam, sistem akuakultur akan mulai bekerja, deh!