Bojonegoro – Mahasiswa Fisika UPN “Veteran” Jawa Timur telah berpartisipasi dalam program Kampus Merdeka di PT. Pertamina EP Cepu Jambaran-Tiung Biru, a.n Ima Putriana dengan pendampingan Dr. Nur Aini Fauziyah.
Kualitas udara sangat penting untuk diperhatikan demi menjaga kesehatan dan kesejahteraan makhluk hidup. Sesuai dengan SDG 3: Good Health and Well-being yang mana memiliki cakupan pengurangan kematian dan penyakit yang disebabkan oleh polusi udara, air, dan tanah.
Polutan udara seperti PM2.5, SO2, NOx, dan lainnya memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan manusia, menyebabkan penyakit pernapasan, kardiovaskular, dan bahkan kanker.
Udara yang tercemar polutan dapat mempengaruhi keadaan iklim, kualitas tanah dan keseimbangan kehidupan di lingkungan. Pencemaran udara disebebkan dari berbagai sektor salah satunya industri minyak dan gas. Gas buang dari industri minyak dan gas menghasilkan emisi dan yang berpotensi menurunkan kualitas udara.
Pada proyek Strategis Nasional Jambaran-Tiung Biru berupaya meminimalkan emisi yang dihasilkan. Process Surveillance and Process Safety Team (PSPS) terus melakukan pengembangan untuk mengendalikan emisi yang dihasilkan.
Untuk saat ini pengurangan emisi dilakukan dengan adanya proses treatment Acid Gas yang regeneration solven yang digunakan pada absorbser.
Proses regeneration solven meliputi pemurnian Rich Amine menjadi Lean Amine yang akan digunakan lagi sehingga emisis yang dihasilkan akan berkurang. Karena pentingnya menjaga kualitas udara di sekitar plant, Jabaran-Tiung Biru terus berupaya maksimal dalam pengendalian emsisi untuk menunjang kualitas udara abien.
Ilmu fisika memiliki peran yang sangat penting dalam menganalisis kualitas udara di sekitar proyek kilang minyak. Salah satu aspek utama yang dianalisis adalah penyebaran partikel dan polutan yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak. Dengan menggunakan prinsip-prinsip fisika, seperti dinamika fluida dan termodinamika, para peneliti dapat memprediksi pergerakan gas dan partikel di udara, termasuk distribusi dan konsentrasi polutan.
Melalui teknik pengukuran fisik seperti spektrum massa, difusi gas, serta penggunaan alat sensor yang sensitif terhadap partikel mikroskopis, ilmu fisika dapat membantu mendeteksi tingkat polutan seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), dan partikel berbahaya lainnya. Dengan model fisik yang tepat, kita dapat mensimulasikan bagaimana polutan tersebut tersebar di atmosfer, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti angin, suhu, dan tekanan udara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H