Mohon tunggu...
IMA TURYANI
IMA TURYANI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru di SMAN 1 Teluk Sebong, mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 7

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eksplorasi Konsep - Pertanyaan Pemantik - Forum Diskusi Asinkronus Modul 3.2 CGP Angkatan 7

3 Mei 2023   20:23 Diperbarui: 3 Mei 2023   20:57 4609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • Apakah kita bisa menggunakan Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset untuk mengelola sumber daya sekolah kita? Bisakah kita mengganti kata komunitas menjadi sekolah, Pendekatan Pengembangan Sekolah Berbasis Aset? Mengapa?

Tentu kita bisa menggunakan Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset untuk mengelola sumber daya sekolah kita dan kita juga bisa mengganti kata komunitas menjadi sekolah sehingga menjadi pendekatan pengembangan sekolah berbasis aset, karena sekolah merupakan ekosistem yang terdiri dari faktor biotik dan abiotik yang saling terjadi interaksi yang pola hubungannya saling menunjang di suatu lingkungan tertentu yang juga memiliki potensi dan kekuatan/ aset sebagai modal utamanya.

  • Apa contoh pengelolaan sumber daya sekolah kita dengan pendekatan PKBA?

Membuat paguyuban orang tua siswa, membentuk komunitas belajar guru, forum MGMP, mengembangkan potensi siswa melalui ektrakurikuler, bimbingan akademik untuk OSN, bimbingan untuk O2SN, bimbingan FLS2N (yang disesuaikan dengan bakat dan minat siswa), melalui lomba-lomba bervariasi di acara classmeeting, acara pagelaran, pembelajaran intrakurikuler yang berdiferensiasi (disesuaikan dengan bakat, minat, profil belajar murid), beragam kegiatan OSIS, menempatkan tugas tambahan guru sesuai potensi dan keahliannya, penyusunan RKS dan RKAS berdasarkan EDS dan raport mutu, dll.

  • Bagaimanakah selama ini kita mengelola sumber daya? Apakah sudah menggunakan pendekatan PKBA?

Menurut saya di bagian-bagian tertentu di sekolah sudah menggunakan pendekatan PKBA dimana kita fokus mengembangkan sekolah berdasarkan EDS dan raport mutu (Perencanaan berbasis data), namun di bagian lain masih ada yang perlu dibenahi utamanya dalam menyikapi murid-murid yang belum memenuhi standar guru atau sekolah, harusnya kita tidak fokus memenuhi di standar itu tapi mengembangkan di potensinya yang lain, namun karena KKMnya menuntut seperti itu jadi ya harus tuntas di semua bagian, tapi itu menurut saya cukup baik karena standar minimal terlampaui, ke depan tidak hanya melampaui semua standar minimal tapi mengoptimalkan keunggulan bidangnya.

  • Jika belum, bagaimana caranya kita mengelola dengan pendekatan pengembangan sekolah berbasis aset?

Pendekatan inkuiri apresiatif menurut saya sejalan dengan PKBA karena sama-sama berawal dari inti positif. PKBA bisa berjalan efektif jika semua bergerak dalam budaya positif. Peran pemimpin adalah menggerakan agar sama-sama bergerak dan sama-sama menciptakan budaya positif sehingga semua sumber daya terkelola secara optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun