sumber foto : Perindo.com
Partai Perindo juga telah mendirikan perwakilan di luar negeri seperti di Malaysia. Baru-baru bahkan Perindo mendirikan perwakilan di Timor Leste dan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Perindo Provinsi NTT mengatakan, kehadiran Partai Perindo selalu tampil beda dari yang sudah ada sehingga dia mengajak semua kader agar berani mengambil keputusan untuk berani bergabung bersama Partai Perindo. Itu karena Perindo bekerja untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
Sementara itu, Alo Rikoni yang dilantik sebagai Ketua DPD Partai Perindo wilayah Timor Tengah Utara mengaku, dengan satu tekad akan melaksanakan sesuai perintah dari tingkat atas. Dengan harapan bersama, Partai Perindo dapat terus berjuang menyejahterakan masyarakat di wilayah Perbatasan RI dengan Timor Leste.
Tidak heran ketika lembaga survei ternama seperti Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menempatkan HT menjadi tokoh muda potensial pada Pemilu 2019 mendatang. Banyak yang mengatakan bahwa keberhasilan Perindo “mencuri” hati rakyat disebabkan visi-misi Perindo yang ingin membangun ekonomi kerakyatan. Nampaknya HT mengerti betul bagaimana penerapan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang berbunyi “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Oleh karena itu, HT percaya bahwa tiga komponen negara yaitu, legislatif, eksekutif, dan yudikatif harus berpihak kepada kepentingan rakyat. HT kini tengah fokus membangun ekonomi rakyat yang benar-benar dimulai dari bawah. Menurutnya Indonesia akan sulit untuk menjadi negara maju selama tak mengubah strategi ekonominya yang hanya fokus pada pembangunan besar seperti kawasan industri.
Di negara-negara maju, HT mereka memiliki anggaran cukup untuk membantu masyarakat yang taraf ekonominya berada di bawah. Di saat yang bersamaan pembangunan terus berjalan. Kedua hal tersebut bisa berjalan dengan baik tanpa harus saling mengurangi anggaran salah satunya, atau pun menambah utang negara.
Oleh karena itu, HT membuat program penguatan ekonomi kerakyatan melalui Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Perindo. Dalam program ini masyarakat diberikan bantuan modal dan gerobak, serta dibina sampai menjadi seorang wirausaha handal yang mandiri.
Dengan adanya program UMKM Perindo ini, masalah kemiskinan dan pengangguran nampaknya sudah bisa terjawab. Aksi nyata Perindo yang memberikan kesempatan keapda rakyat kecil untuk memiliki usaha dinilai tepat oleh masyarakat luas. Mereka yang menjadi korban pertama yang disebabkan krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memang harus mendapat perhatian, salah satunya dengan program UMKM ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H