Gimana gak bertaruh nyawa, jika setiap jalan ada orang sipil yang megang senjata? Dan mereka harus siap pula dipungli dibawah ancaman senjata. Bukan itu saja, ancaman penculikan juga kerap terjadi. Ya itulah yang saya dengar ketika berbincang dengan temen suami yang bekerja membuka pabrik di Nigeria.
Dan disini, orang harus pandai pandai pula me-mantain pekerja lokalnya. Sekali salah dan dipecat, ancaman pembunuhan pun kerap terjadi. Bukan itu saja, perampokan bersenjata ke perusahaan pun acap dilakukan. Jadi perusahaan harus pula mengeluarkan biaya untuk sewa sekuriti. Jadi prinsipnya kalau kerja disana, sediakan uang yang banyak untuk menyuap para preman jalanan ini.
Tetapi, tantangan itu memang tidak membuat beberapa perusahaan Indonesia yang berinvestasi disana gentar. Malah karena kegigihan mereka, perusahaan itu benar benar mendominasi penjualan produk di negara negara Afrika. Beberapa perusahaan itu adalah sebuah perusahaan sabun, mie instan, obat, tekstil, bahan kimia. Malah saking terkenalnya sebuah merk mie instan di Nigeria, dikira asal mie tersebut dari negara ini, he he
Memang, dalam menghadapi ekonomi global, setiap negara harus siap melirik peluang pasar yang menjanjikan. Kalau pasar di Indonesia sudah jenuh, kenapa tidak melirik Afrika? Dan walaupun perusahaan Indonesia tersebut investasi di negara lain, tetap ada serapan tenaga kerja dari Indonesianya.
Yang jelas saingan produk disini gak gitu ketat. Kayak produk dari Eropa dan AS berat untuk ada sini. Karena allowance resiko kerjanya tentu gila gilaan kalau mereka berani investasi disini, sehingga biaya produksi bisa mahal banget.
Saingan Indonesia yang sudah lebih dulu investasi besar besaran di Afrika memang China. China berani investasi di bidang infrastruktur, listrik, air minum, dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya. Dan betapa berterima kasihnya pemerintah negeri negeri Afrika itu kepada China! Karena dengan ongkos produksi yang murah, akses mereka terhadap barang kebutuhan primer maupun sekunder terpenuhi. Begitu juga dengan penyerapan tenaga kerja rakyat Afrika tersebut.
Selain China, bangsa lain yang berani uji nyali disini tentu saja India. Pedagang asal India memang sangat terkenal gigihnya. Mereka juga banyak yang investasi di sini. Tetapi kalau mereka memang lebih banyakannya sebagai trader alias pedagang.
Ya sudah, Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H