[caption id="attachment_189314" align="aligncenter" width="479" caption="Bersama Pekerja ktk Family Gathering di Ciwidey. Foto by Muassis"][/caption] Walaupun usaha ini kategorinya masih usaha imut alias usaha kecil, tetapi dari awal memang memprioritaskan pekerjanya dari anak yatim dan anak putus sekolah. Bukan berarti pekerjanya masih anak anak loh, ntar malah kena UU Perlindungan Anak, cuma diketahui bahwa yang bersangkutan memang sudah anak yatim sejak kecilnya. Sudah gitu putus sekolah lagi, sekalipun putus sekolahnya dari SD. [caption id="attachment_189315" align="alignleft" width="300" caption="LOmba Bakiak; semuanya kudu setara. Foto by Muassis"]
[/caption] Usaha ini punya temen suami di
Jakarta, orang asli Betawi. Bertempat di pemukiman padat kawasan Jakarta Selatan. Sebenarnya pilihan merekrut pekerja seperti itu bukannya tanpa resiko. Maklum, produk yang dijual kategori produk eksklusif (soft cheese lokal,
yoghurt lokal, dstnya), pasokan untuk
hotel hotel bintang 4 & 5, serta
Restoran Restoran berkelas di area Jakarta dan
Bandung. Penguasaan produk ya kudu dilakukan. Makanya, tetap ada briefing atau training untuk pekerja ini, agar bisa menguasai spesifikasi produk, baik pembelian, penyimpanan, maupun ketika hendak dijual. Dan alhamdulillah, usaha ini berkembang terus. Sekarang sudah mempunyai sekitar 30 pekerja. Masih kecil sih, tetapi yang penting konsep usahanya adalah untuk keberkahan bersama. Selain ada insentif yang bagus sekali, setiap tahun juga ada family gathering ke tempat tempat
wisata di area Jawa Barat. Lumayan buat refreshing sekeluarga. Dan karena karyawan banyakan yang belum nikah, akhirnya yang dibawa para ponakannya, atau anak tetangga, hehee. Bahkan beberapa anak yatim (ini beneran anak anak) yang terdapat di daerah padat tersebut juga ikutan di ajak. Selain itu, setiap keuntungan usaha, yang setiap 3 bulan dibagi, 5% akan dibagi kepada janda janda
miskin di area pemukiman padat tersebut. Dan untuk biaya sekolah anak anak tidak mampu. Ya, lumayanlah untuk berbagi bersama di area sekitar sini. Apalagi, ada yang pernah memberi nasihat, kalau usaha itu jangan terlalu bernafsu untuk untung gede. Untung dikit gak apa apa, yang penting, kita bisa membawa manfaat yang sebaik baiknya bagi sekitar kita. Dan usaha itu maju terus, tumbuh semakin besar, walau dikit demi dikit. Bahkan, kadang, saking inginnya aku bahwa suatu usaha itu membawa kebaikan bersama, baik yang empunya usaha, petinggi usaha dan karyawan rendahan nya sekalipun, rasanya pengen bahwa semua karyawan juga memiliki saham di perusahaan ini. Jadi maju nya ya bersama karyawan tersebut. Dan masing masing orang akan mendapat perlakuan yang adil dan sebaik baiknya. Nah, kalau usaha ini, aku gak tau, ngasih saham gak ke karyawannya. Ini kan cuman idealnya aku aja. Atau itu sudah ada dalam skema insentif atau bonusnya? Ya semoga deh. Ya Sudah, Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Money Selengkapnya