[caption id="attachment_339558" align="aligncenter" width="501" caption="Surat Arsya 9 thn ke Jokowi. Sumber:fb"][/caption]
Tadi pas buka fb liat temen yang upload foto surat anaknya yang berusia 9 tahun kepada Jokowi. Nama anaknya Arsya. Surat itu ditemukan ibunya ketika lagi beberes kamar anaknya. Eh nemu deh surat ini. Dia bilang, ampun deh, anak gue bikin surat rahasia segala ke Jokowi, hehee. Padahal emaknya bukan simpatisan Jokowi ataupun Prabowo. Ya orang netral aja sih.
Surat itu menurut saya kritis, lucu dan polos. Tidak heran kalau anaknya kritis, la wong pendidikan ortunya unik deh ke anak-anaknya. Salah satu yang saya inget, anak-anaknya itu diupayakan gak kenal merk atau brand. Jadi kalau beli sesuatu, merknya disobek, hehe...Trus apa gak boleh nonton tv yang pake iklan terlalu parah gitu. Nonton ya tontonan yang sehat-sehat aja, baik bagi anak-anak....:D. Ortunya juga pecinta lingkungan kelas berat, jadi mereka suka banget berkemah di alam, sambil sepedahan kemana-mana.
Nah di surat ini diawali Arsya dengan salam dan menanyakan kabar mengenai MRT, monorel dan bis bertingkat di Jakarta. Terus, Arsya, tahu loh, kalau Jokowi akan membangun tol laut, kemudian akan membangun rel kereta api di Kalimantan. Wah, ini aja aku belum tahu, hehee. Arsya juga menyatakan bahwa Jokowi hebat, karena pernah jadi Walikota Solo, Gubernur Jakarta, dan akan jadi calon Presiden.
Arsya mengungkapkan bahwa dia penggemar pak Jokowi, hehee. Dan yang saya suka, Arsya mengungkapkan rasa terima kasihnya, karena Jokowi telah membuat trotoar di halte busway buncit indah (dekat tempat tinggal Arsya), sesuatu yang sederhana, tetapi sangat berguna bagi masyarakat.
Terakhir, Arsya berharap suratnya dibales Jokowi. Dan berharap juga pak Jokowi menjadi pemimpin yang baik. Amiin yra...:D
Inget Arsya, jadi inget, kemana-mana Jokowi memang selalu diintilin anak-anak. Di mobilnya Jokowi selalu membawa buku tulis, yang suka dibagi-bagikan ke anak-anak kemanapun Jokowi blusukan. Sebuah pesan tersirat agar anak-anak rajin belajar.
Seorang anak yang lugu memang punya harapan yang polos terhadap seorang pemimpin. Semoga harapan itu terwujud, Indonesia memiliki pemimpin yang benar-benar bekerja keras untuk rakyat.
Ya sudah, gitu aja. Salam Kompasiana!
