Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sentuhan Bu Risma Bagi PSK & Anak Berkebutuhan Khusus

13 Maret 2014   22:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:58 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Wah asyik, Kompasiana bakal ketemuan sama Bu Risma ya. Sayang euy, gak bisa ikutan. Padahal kadang suka juga ke Surabaya, tetapi biasanya bulan Agustus atau akhir tahun. Nitip salam aje yee....:D

Nah, secara kemarin tanggal 8 Maret adalah Hari Perempuan Internasional, jadi inget juga tentang Bu Risma. Bukan pribadi Bu Rismanya yang katanya suka mewek loh, hehe.  Eh soal mewek ini aku malah jadi inget temanku yang macho, satu-satunya cewe di jurusan teknik, suka naik gunung, duel ma cowo, tetapi kalau lihat orang gak mampu, bisa langsung nangis. Jangankan gitu, lah pernah bezoek aku sakit aja dia nangis. Padahal aku rapopo, sakit typus pas itu, sakitnya mahasiswa.

Balik ke laptop, mengenai Bu Risma, baru beberapa hari lalu baca ketika Bu Risma dipeluk oleh 2 orang mantan PSK di acaranya ITS (6 Maret 2014). Kedua mantan PSK itu keluar dari pekerjaannya karena sentuhan Bu Risma. Kini mereka bekerja, satu membuka usaha laundry dan berhasil, satu lagi menjadi pengamen.

Mengenai Dolly sendiri, rencananya tempat itu akan dijadikan sentra PKL, pasar, taman, sport center, perpustakaan. Bahkan jalannya didepannya akan diperluas hingga 5 kali lipat, dan menghubungkan 2 jalan strategis di Surabaya. Dengan membuka akses transportasi, diharapkan tempat tersebut akan menjadi kawasan bisnis. Jadi tahapan untuk menutup lokalisasi tersebut adalah dengan pemberdayaan sosial, ekonomi, lingkungan dan hibah langsung kepada mantan PSK.

Contoh pemberdayaan ekonomi yang ada misalnya di eks lokalisasi Dupak Bangunsari. Disini sudah dua sentra UKM yang anggotanya antara lain mantan PSK Dupak. Satu UKM sentra makanan kemasan dari bahan ikan dan waluh (labu), satunya lagi sentra UKM penghasil karpet, pernak-pernik dan hiasan jilbab. Pemkot Surabaya juga mengintegrasikannya dengan program Pahlawan Ekonomi, terutama bagi perempuan. Kegiatan ini berupa pelatihan-pelatihan pembuatan produk secara intensif, hingga masuk ke RW-RW. Unik-unik deh pelatihannya, mulai dari kreasi menciptakan produk, melukis di kain, nilai tambah pangan segar, dan sebagainya.

Selain terhadap perempuan, Bu Risma juga peduli pada anak-anak kebutuhan khusus, seperti tuna grahita (keterbelakangan mental). Kemarin juga ketika acara di ITS tersebut, anak-anak ini unjuk kemampuan menyanyi bareng Slank, hehe. Dan dengan akrabnya,mengajak Bu Risma ikutan menyayi.

Tentang anak-anak berkebutuhan khusus ini, mereka diambil oleh Satpol PP dijalan, kemudian memang dirawat di panti, juga diberdayakan, diajarin melukis, menari, sekolah.  Pas Desember 2013, mereka pameran. Keren deh, hasil lukisannya. Kebetulan, aku juga baca tulisan Pak Junianto, kompasianer, yang sedang ada disana ketika itu, dan bikin liputannya langsung.

Bahkan seorang anak perempuan, Neneng, yang tadinya dibawa Satpol PP dari jalanan, lukisannya sangat bagus. Sehingga akan pameran juga di luar negri.

Jadi melihat kiprah tersebut, tidak heran Surabaya disebut Kota Peduli Perempuan dan Kota Ramah Anak. Semoga bisa terus begitu, sistemnya terbangun, dan menjadi contoh bagi daerah yang lain, bagaimana mengangkat kehidupan manusia yang dhuafa dan nirdaya.

Ya sudah, gitu saja. Salam Kompasiana!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun