Di suatu hari minggu di taman Ganesha. Anak-anak berlari-larian kesana kemari dengan ceria. Kakak-kakak pembina juga tertawa-tawa bahagia. Inilah hari dimana kami bisa melupakan diktat kuliah. Pikiran penat mengkalkulasi presisi bangunan, mesin, komputer atau pipa. Bahkan bagi yang merantau, taman ini seperti oase, bertemu dengan orang-orang yang bisa dianggap seperti keluarga. Mengobatin rasa kangen terhadap sanak saudara.
Ditaman ini, dengan menggelar tikar ditengah rimbunnya pepohonan dan bunga-bunga, kami mengajar anak-anak yang berada diseputaran taman, sekitar 300-500-an anak deh. Ada juga yang berada jauh di sudut kota Bandung tetapi ngebelain datang karena pengen anak-anaknya belajar sambil bermain. Disini kami memang mengajar ngaji di sesi pertama yang lamanya 1,5 jam, kemudian baru adik-adik dikelompokkan berdasarkan minatnya. Ada yang suka bela diri, seni bernyanyi, menggambar atau melukis, pecinta lingkungan, eksperimen pengetahuan, dan seterusnya.
Bukan hanya mengajar anak-anak, tetapi kami juga sering berdiskusi dengan berbagai corak pemahaman. Tak terasa hubungan diantara kakak-kakak terjalin dengan indah juga. Rasa persaudaran yang dalam, dan banyak diantaranya yang juga 'jadian', saling jatuh cinta kemudian menikah.
Setelah kami lulus, hubungan silaturahmi pertemanan dengan alumni tetap terjalin. Sayang, karena kesibukan, kadang kami tidak bisa hadir jika ada reunian. Makanya ketika ada teman yang juga merupakan kakak pembina dan mantan Ketua PAS (Pembinaan Anak-Anak Salman), kak Wishnu, dikabarkan sakit di Kuala Lumpur sudah stadium parah, saya cukup kaget. Dan tadi pagi mendengar kabar, beliau meninggal dunia disana. Wafat diusia yang terbilang muda,menjelang 40 tahun. Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un. Sesungguhnya kita milik-Nya dan akan kembali kepada-Nya.
Yang saya kenang dari teman ini dulunya, walaupun dari jurusan teknik yang 'keras', teknik mesin, beliau seorang yang lembut dan baik sekali. Mukanya begitu ramah dan selalu tersenyum. Di organisasi pembinaan anak-anak ini, beliau di bagian kelompok paduan suara anak-anak (padvoca). Kebagian megang gitar, mengiringi adik-adik bernyanyi dengan lagu-lagu ciptaan kakak-kakak sendiri.
Selamat jalan, teman. Hati dan mata merebak, semoga Yang Maha Pengasih Maha Penyayang menempatkanmu di taman-taman surga-Nya, tempat terindah disisi-Nya. Semoga istri beserta putra-putrinya yang masih kecil, diberi kekuatan dan ketabahan menerima ini.
Keterpisahan dari orang yang dicinta memang sangat berat.Ya Ilahi, berkahilah keluarga ini, berikan jalan yang terbaik dari sisi-Mu. Amiin YRA.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H