Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pyramid, Mumi & Jasad Jasad Suci yang Awet Alami

10 Juni 2011   09:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:40 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_115570" align="alignleft" width="300" caption="Mejeng bareng biarawati dari argentina di Pyramid Mesir. Foto by Muassis Andang"][/caption] Pyramid dan mumi, memang yang membuat Mesir terkenal di dunia. Bayangkan ada bangunan setinggi itu, dipersembahkan bagi jasad orang orang penting Mesir yang di mumikan. Orang mesir kuno memang percaya bahwa jasad itu perlu diawetkan, agar arwahnya tenang di alam sana. Tetapi tentu, tidak semua yang meninggal di awetkan. Hanya raja raja, keluarganya atau pendeta pendeta tertingginya saja yang diawetkan. Proses pengawetan mumi emang ribet. Makan waktu 70 hari. Organ tubuh diambilin, terus organ dan jasad ini dikasih ramu-ramuan macem macem agar awet. Kemudian jasad ini dibungkus dengan sarkopagus, kotak yang bisa terbuat dari kayu atau batu, dan dilukis dengan indah. Sarkopagus ini diletak di dalam pyramid tinggi, lengkap dengan kebutuhannya sehari-hari seperti piring, cangkir dan lain-lain. Konon bentuk pyiramid ini pula yang juga membuat mumi itu bisa awet ribuan tahun, karena tertutup dan terlindung dari macem macem bakteri pengurai jasad. Tentu pembuatan pyramid mengerahkan ribuan manusia kerja rodi, bertahun tahun. Semua dipersembahkan bagi keawetan jenazah keluarga kerajaan ini.. Inget mumi yang awet, aku juga jadi inget bahwa ada juga jasad jasad suci yang awet secara alami. Hadist Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa: 'Bumi/tanah tidak akan memakan jasad para kekasih Allah'. Dan hadist ini terbukti ketika banyak sekali temuan jenazah para syuhada yang terkena banjir di Madinah masih utuh, padahal sudah berusia 1400 tahun. Masih utuh dan kadang masih menyebar wangi. Di Indonesia sendiri, jika ada penggusuran makam, kadang kala suka ada kasus jenazah yang masih utuh. Mungkin dia ulama besar, tetapi bisa jadi manusia biasa, hanya dikenal sebagai orang yang ikhlas, suka menolong tapi tanpa pamrih. Ikhlas, bening hati. Dan betapa sulitnya ikhlas itu. Lha wong kita itu kalo baik suka ada maunya kok...:) Selain tradisi Islam, di Katolik juga ada biarawati yang suci dan jasadnya tetap utuh. Suster Bernadette dari Perancis, yang hidup tahun 1800-an, ketika digali jenazahnya masih utuh. Sekarang keutuhan jasad itu bisa di lihat di tempat ziarah Nerves (kalo gak salah) di Perancis, karena jasadnya ditempatkan pada peti yang terbuat dari kaca. Ehmm, manusia yang hanif. Ya sudah, ceritanya kemana mana nih. Salam kompasiana!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun