Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Paskah di Mesir; Masih Diselimuti Duka atas Wafatnya Pope Shenouda III

8 April 2012   12:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:52 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi malam ketika pulang dari kursus bahasa Arab, aku melihat gereja gereja nan megah di Kairo dipadati umat Kristen Koptik. Ramai nian, dengan lampu lampu yang redup. Sebuah gereja dengan patung Bunda Maria yang besar terlihat begitu syahdu disinari dengan nyala lampu yang temaram.

Perayaan Paskah di Mesir tahun ini memang terasa beda. Tiada lagi Pope Shenouda III yang selama ini begitu setia dan bijak memimpin Koptik di Mesir. Memang, Pope Shenouda III baru saja wafat, tanggal 17 Maret lalu. Dan ketika beliau wafat, parlemen Mesir (yang didominasi oleh Ikhwanul dan Al Nour/Salafi) memberikan penghormatan khusus ketika bersidang di parlemen. Mesir pun dinyatakan berduka secara nasional selama 3 hari.

Dan ketika beliau dimakamkam, betapa umatnya sangat berduka. Menangis terharu. Begitu juga kulihat perwakilan umat Islam juga hadir disini. Berduka cita begitu dalam,  mengingat peran Pope dalam menjalin kerukunan agama di Mesir. Mereka menyebutnya Baba Shenouda. Si Osama yang kutanyai juga bilang gitu, mereka sangat menghormati Baba Shenouda dan merasa kehilangan atas wafatnya beliau.

Pope Shenouda III memang telah memimpin Koptik selama 4 dekade. Beliau sangat dihormati juga oleh kalangan muslim. Bagaimana tidak, selain berusahan keras menghindari atau menyelesaikan konflik horizontal dengan bijak, Pope Shenouda juga termasuk manusia yang memperjuangkan eksistensi Palestina.

Pernyataan beliau yang paling terkenal pada tahun 2001 adalah ketika beliau menyatakan bahwa beliau tidak akan pernah memasuki Yerusalem, kecuali dengan Mohammed Sayyed Tantawi (Grand Mufti Al Azhar), dengan menggunakan visa Palestina (sumber: Al Ahram). Sikap ini sungguh mengherankan, karena ketika itu pemerintah Mesir amat mesra dengan Israel. Dan karena sikap ini pula, pemerintah Mesir sempat mengekang kebebasan Sang Pope ini.

Dan kini, untuk sementara Koptik Mesir dipimpin oleh Bishop Bakhomious selama 2 bulan ini. Setelah itu, akan dipilih Pope baru untuk umat Koptik di Mesir.

Mengenai perayaan Paskah di Mesir, salah satu pesan Pope Shenouda adalah agar tidak merayakannya di Yerusalem. Tetapi, tampaknya, karena beliau sudah wafat, tetap ada sekitar 100 orang koptik Mesir yang merayakannya di Yerusalem. Tetapi, karena menghormati Sang Pope, otoritas St.Helena Chapel di Gereja Makam Suci, malah menolak orang orang Mesir ini.

Cuma itu bagian kecil saja. Karena umat Koptik yang lainnya, yang mencakup 10% orang Mesir, atau sekitar 8 juta orang, tetap merayakannya dengan khidmat di Mesir.

Semoga, toleransi dan kedamaian selalu terjalin di Mesir. Ehmm, rasanya indah kalau begitu.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun