Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengapa Gobel diganti Tom Lembong sebagai Mendag?

12 Agustus 2015   15:03 Diperbarui: 12 Agustus 2015   15:03 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Baru saja Jokowi melantik Menteri Baru hasil reshuffle kabinet Kerja. Ada 5 menteri baru yang dilantik, diantaranya Luhut Panjaitan (Menko Polhukam), Darmin Nasution (Menko Perekonomian), Rizal Ramli (Menko Kemaritiman), Thomas Trikasih Lembong (Mendag), Sofyan Djalil (Bappenas) dan Pramono Anung (Seskab).

Dari reshuffle itu, yang saya paling tidak menyangka untuk diganti adalah Rahmat Gobel (RG), Menteri Perdagangan. RG diganti oleh Tom Lembong. Keduanya sama-sama berlatar sebagai pengusaha. Apakah RG diganti karena baru-baru ini kemendag diubek-ubek oleh Bareskrim masalah dwelling time di Priok? Kalau karena alasan itu, bukankah Bareskrim juga mengubek-ubek Kemenperin untuk masalah yang sama? Atau karena masalah mogoknya penjual daging? Kalau masalah ini, tentu yang diutamakan adalah membenahi rantai suplainya, pasokan, yang otoritasnya kebanyakan ada di kementan.

Yang jelas, apapun masalahnya, salah satu penyelamat Indonesia ditengah kurs rupiah yang melemah adalah inflasi yang rendah. Harga kebanyakan kebutuhan pokok tidak melonjak drastis, sehingga Indonesia masih menikmati pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, walaupun melemah. Kebayang kalau kurs rupiah terjun bebas, harga meroket, inflasi tinggi, daya beli jeblok, industri gak bisa jualan, PHK marak, bisa-bisa ekonomi Indonesia lebih parah.

Dan karena otoritas yang lebih banyak mengatur harga barang dipasar adalah Kemendag, maka seharusnya ini bisa menjadi apreasiasi tersendiri. Tinggal menguatkan disisi produksinya (industri, UMKM, pertanian, peternakan, perikanan). Malah disisi industri yang terlihat lemah sekali. Ketika saya hadir rapat dikemenperin, staf disana aja cerita kalau menterinya sampai beberapa bulan menjabat masih belum mudeng apa yang mau dilakukan.

Sedangkan mengenai Tom Lembong sendiri, dari catatan yang saya baca mengenai track recordnya, pada tahun 2000-2002 (masa Gus Dur - Mega) mengelola asset di BPPN. Kemudian pada tahun 2008, sempat dicekal pemerintah, karena mengelola PT Adaro Indonesia yang dituduh pemerintah belum membayar utang royalti ke negara. Posisi sebelum menjadi Menteri menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Graha Layar Prima Tbk, yang merupakan pemilik bioskop Blitz. Tom Lembong lulusan Harvard, sama seperti Gita W.

Yup, kita memang belum bisa menilai kinerjanya. Semoga saja memang bisa lebih baik dari pak RG. Maklum, tantangan ekonominya lebih berat sekarang, karena kurs rupiah terus nyungsep nyaris ke Rp 14 ribu ketika hari ini pengumuman reshuffle.

Ya sudah, gitu aja. Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun