Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jejak Fir'aun dan Obsesi akan Kehidupan Setelah Mati

14 Agustus 2012   05:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:48 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_206678" align="aligncenter" width="598" caption="Sebagian Denah & Interior dalam Makam. Sumber: Buku Valley of the King"][/caption] Ketika menjelajah area wisata di Mesir dan menyaksikan pyramid, mumi, kuil kuil megah berikut tempat pemakaman yang bak istana, satu hal yang terfikir di kepala. Betapa para raja ini sangat terobsesi pada kehidupan setelah mati. Dan persiapan untuk kehidupan setelah mati itu sungguh jor-jor-an. Pyramid, bangunan raksasa ini, bukankah sebenarnya 'hanya' kuburan sang Raja? Tetapi Sang Raja masih hendak merasakan 'istana'nya. bahkan setelah mati. Mumi yang diawetkan dengan seksama, rempah dan bahan kimia aneka rupa, dibungkus sarkopagus, peti mati yang diukir sempurna. Mumi yang menunjukkan, mereka inginkan keabadian jasadnya.

[caption id="attachment_206679" align="aligncenter" width="473" caption="Ruang Makam dan Lukisan di Dinding. Bagus banget ya. Sumber: Buku Valley of The King"]

1344920714357046922
1344920714357046922
[/caption] Dan ujung peti ini adalah ukiran kepala sang Raja yang dihiasi permata rubi safir, tentulah dimaksudkan bahwa bahkan ketika matipun sang Raja tak ingin kehilangan mahkotanya. Nah, yang paling nyata dari obsesi kehidupan setelah mati ini adalah ketika kami jalan jalan ke Valley of The King atau Lembah Para Raja, disebelah barat sungai Nil di Luxor. Lembah ini merupakan area yang sangat luas berupa pemakaman para Firaun selama 500 tahun, masa Pharaonic, sejak Dinasti 18 hingga ke-20 (1500 SM - 1090 SM).

[caption id="attachment_206681" align="aligncenter" width="369" caption="Lorong ke Makam di dalam Gunung Batu. Sumber: buku Valley of The King"]

13449209001467859982
13449209001467859982
[/caption] Lembah ini merupakan pemakaman 30 Fir'aun, dari masa Ahmose I hingga Ramses XI. Masing masing Firaun ini menempati area tersendiri, satu ruang besar yang menyerupai hall istana. Area tersebut terdapat di dalam gunung batu. Untuk memasukinya, terdapat lorong yang berupa tangga kedalam. Dan di dalam, terdapat ruang ruang, seperti ruang harta (para Raja ini membawa hartanya!), ruang jenazah/mumi yang seperti ruang tidur, ruang makan/leha leha, dan ruang jenazah/mumi para budaknya yang harus ikut mati bersama sang Raja. Diharapkan budak yang dibunuh ini masih melayani Sang Raja di dunia kematian itu. [caption id="attachment_206682" align="aligncenter" width="488" caption="Denah Makam berikut Keterangan Ruang. Sumber: Buku Valley of the King"]
13449215351275207560
13449215351275207560
[/caption] Ruang harta yang terdapat di makam ini sudah hampir 90% dijarah. Ada juga yang tiba tiba sudah ada di musium negara lain. Sementara di ruang makan, kita bisa melihat lukisan di dinding, para budak melayani makan Sang Raja dengan macam macam roti, buah segar. Konsep kehidupan setelah mati para Raja masa itu (era Pharaonic), ditulis didalam buku Book of  Gate. Yang disebut buku pada masa itu berarti cerita bergambar yang terdapat pada dinding kuil, dan ikut ada juga terdapat di makam ini. Ceritanya, setelah mati, Sang Raja akan mengendarai perahu yang bagus banget, menyusuri sungai alam kematian. Dia akan melewati gerbang satu demi satu. Gerbang ini dijaga para Dewa. Digambar di dinding, terlihat dialog antara sang raja dengan dewa ini. Mungkin negosiasi, #dugaanku loh, hehee. Setelah itu, sang Raja akan menjadi Dewa. Ehmm, kekuasaan yang 'diharapkan' terus abadi. Ya gitu deh ceritanya, Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun