Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Intellijen AS: Tidak Ada Bukti Iran Membangun Senjata Nuklir

26 Februari 2012   11:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:06 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini memang laporan teranyar dari badan intelijen AS, yang menyebutkan bahwa tidak ada bukti bahwa Iran sedang membangun senjata nuklir (sumber: Al jazeera ,  New York Times, www.theintelhub.com). Temuan ini juga sejalan dengan ucapan Ayotullah Ali Khamenei yang menyebutkan bahwa Iran tidak berminat membangun senjata nuklir. Program nuklir yang dijalankan sekarang semata untuk tujuan damai.

Iran sendiri sudah menanda tangani perjanjian Traktat Non-Proliferasi Nuklir (Nuclear Non-Proliferatin Treaty or NPT), bersama 191 negara lainnya. Yang keluar dari perjanjian ini hanya Korea Utara, pada tahun 2003. Sementara Iran, sampai sekarang ya tetap setia dengan perjanjian ini.

Dalam perjanjian NPT tersebut, hanya 5 negara yang boleh memiliki senjata nuklir, yaitu AS, Perancis, Inggris, China dan Rusia.

Sementara negara yang sudah melakukan uji coba nuklir walau sudah menanda tangani perjanjian ini adalah: India, Pakistan, Israel (diperkirakan mempunyai 200 hulu ledak nuklir). Tetapi ketiga negara ini ya tidak dinvestigasi lebih lanjut oleh IAEA, walau jelas jelas telah melanggar perjanjian.

Kemudian, sesuai dengan pasal 4 perjanjian NPT ini, setiap negara memang berhak memberdayakan sumber energi nuklirnya untuk kepentingan damai. Bahkan, jika ada suatu negara yang belum memiliki kemampuan nuklir, negara yang sudah memiliki kemampuan nuklir tersebut bisa membantu kemampuan teknologi nuklir di negara yang bersangkutan.

Dan Iran juga membayar iuran tahunan di Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dan memiliki perwakilan nya di lembaga ini. Jadi, sebenarnya tidak ada yang perlu ditutup tutupi.

Jadi, apakah temuan yang menyatakan tidak ada bukti adanya bahwa Iran sedang membangun senjata nuklir ini bermakna bagi pemerintah AS dan Israel? Wah tampaknya bakal dicuekin nih.

Saya kutip kecendrungan tersebut yang dibuat oleh seorang analis di New York Times: 'So, how can the governments of the United States and Israel continue to ignore their own intelligence agencies and nonsensically push forward with the effort to go to war with Iran?'

Dan anehnya, sekarang IAEA malah menjadi alat/trigger perang bagi Barat dengan pernyataan pernyataan provokatif mereka yang tanpa fakta. Kesimpulan lucu yang dibuat oleh IAEA adalah: karena tidak cukup bukti bahwa Iran menyediakan material senjata nuklir yang perlu dideklarasikan, maka berarti nukir iran bukan untuk damai.

Padahal kenapa Iran yang harus jadi fokus? Dan lebih lanjut analis ini menyatakan:  If the IAEA is worried about “undeclared nuclear material and activities” they should be focusing their efforts solely on Israel, not Iran.

Duh, aku nulis ini sekali lagi karena emang khawatir banget pecah perang di timur tengah sini. Karena kalau beneran pecah perang di timur tengah, misalnya kalau jadi AS dan Israel menyerang Iran, maka dampaknya bukan saja menjadi bara di timur tengah, tetapi negara di seluruh dunia ini bakal terseret ke dalam penderitaan.  Perang hanya akan membawa kehancuran kepada semua pihak. Semoga damai lah di bumi ini, di setiap negara yang ada di planet ini. Amiin.

Ya sudah, Salam Kompasiana!


Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun