[caption id="attachment_122451" align="aligncenter" width="596" caption="Kolam di Al Azhar Park.Foto by Muassis Andang"][/caption]
Taman Al Azhar memang dibuat dengan idea sebuah 'islamic garden'. Hal ini terlihat dari mozaik mozaik yang dikenal dalam seni islam, tanaman, bunga, dan ranting yang dilukis berbentuk geometrik.
[caption id="attachment_122453" align="aligncenter" width="595" caption="Trotoar dan tempat duduk di Al Azhar Park. Foto by Muassis Andang"]
[/caption] Mozaik itu tertata di dinding, kubah, lantai jalan masuk atau trotoarnya. Kemudian dengan kolam-kolam beserta air mancur nan indah. Lansekapnya merupakan campuran citarasa tradisional dan modern. Begitu indah, begitu tertata dan ada nuansa 'transenden' disini. [caption id="attachment_122456" align="alignleft" width="300" caption="Semarak Bunga. Foto by Muassis Andang"]
[/caption] Di taman ini, kehijauan rumput dan keindahan pohon serta bunga warna warni bisa kita saksikan. Taman ini memang berada di areal dengan kontur berbukit bukit, hingga bukit tertinggi di kota
Kairo. Dari sini kita bisa menyaksikan kota Kairo, dengan menara menara mesjidnya yang sangat banyak. Termasuk mesjid di tengah benteng Salahudin. Juga keindahan eksotik gurun tandus. Untuk memasuki taman ini memang dikenakan biaya. Seorang turis bisa kena 5 Pound atau sekitar Rp 7.500. Ya biayanya mirip mirip masuk Ragunan deh, he he. Tetapi kalau masuk kesini ya tidak menyesal deh. Apalagi kalau sambil menunggu sunset. Mentari terbenam di sela menara mesjid. Dan view-nya pun masih bisa dilihat di sela sela ranting pepohonan. Indah sekali. Dan syahdu. Kalau sudah maghrib begini, orang orang pada sholat aja di taman terbuka. Tidak pake sajadah. Cukup rumput nan halus sebagai alas kaki dan jidat yang bersujud.
[caption id="attachment_122460" align="aligncenter" width="398" caption="Sunset Menara Mesjid dari Al Azhar Park. Foto by Muassis Andang"]
[/caption] Menyaksikan orang pada sholat berjamaah di taman terbuka, di keindahan alam seperti ini, rasanya kok terasa 'nyes' di hati. Mensyukuri Sang Pemberi Keindahan sejati. [caption id="attachment_122464" align="alignleft" width="300" caption="Sunset dari sela Pohon. Foto by Muassis Andang"]
[/caption] Konon biaya untuk membangun taman ini sangat besar. Hampir Rp 270 M! Tetapi biaya itu malah bukan keluar dari kantong pemerintah
Mesir. Melainkan hadiah dari seorang keturunan salah satu dinasti yang dulu berkuasa di Mesir. Dinasti Fatimiah. Dan keturunannya itu namanya Aga Khan IV. Nenek moyangnya lah yang mendirikan kota Kairo pada tahun 969. Dan 'hadiah' Aga Khan tersebut memang tidak tanggung tanggung. Sebuah taman yang amat luas dan sangat indah, berbiaya USD $ 30 million! (
sumber: wikipedia). Yaelah, kaya banget nih orang. Mudah mudahan ini jadi salah satu amal jariahnya deh. Salam Kompasiana!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Travel Story Selengkapnya