Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mubazir, LRT kok Tidak Pakai Tiang Bekas Monorel?

11 Desember 2018   08:34 Diperbarui: 11 Desember 2018   10:55 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita menyusuri jalan Rasuna Said Kuningan Jakarta, maka akan terlibat beton beton LRT sudah terpancang. Jalurnya tepat diatas jalur transjakarta. Dan halte transjakarta menyempil diantara beton beton itu.  Jalur LRT melayang itu juga saya lihat nyaris menyentuh jalan layang yang melintas menyilangi salah satu ruas Kuningan.

Sementara disisi tengah batas antara jalan jalur lambat dan cepat Kuningan, terdapat beton beton Tiang pancang eks Monorel. Tiang ini sudah ada sejak tahun 2004, era Gubernur Jakarta Sutiyoso. 

Ketika itu Sutiyoso memang berinisiatif agar Jakarta punya trasnportasi publik yang nyaman. Maka dibuatlah Transjakarta. Ini relatih murah biayanya. Karena jalannya mengambil badan jalan yang sudah ada. Tinggal bikin halte dan penyediaan bus bus.

Setelah sukses dengan Transjakarta yang kini telah melayani nyaris 700.000 penumpang/hari, Sutiyoso juga ingin membuat Monorel, walau dianggap sangat mahal. Sudah siap pendanaannya, tinggal satu ketika itu kalo gak salah. Jaminan pemerintah pusat. Tetapi akhirnya dianggap tidak layak, padahal Tiang Tiang betonnya sudah dibangun sepanjang Kuningan.

Tiang tiang beton eks monorel itu milik PT.Adhi Karya. Sekarangpun yang bangun LRT PT. Adhi Karya. Kenapa gak pake tiang beton eks monorel itu? Kalau gak salah dulu modalin bikin tiang itu aja sudah Rp 200 M?

Sekarang tiang tiang beton ditengah jalan Kuningan itu sungguh mengganggu estetika, terlihat besi besinya menjulang keatas. Keras sekali wajah Jakarta emang. Jadi hutan beton, dengan beban beban berat ke tanah. Bikin tanah Jakarta kian turun?

Parah emang, beton sudah terpancang, malah tidak dipakai. LRT bikin jalur sendiri diatas jalur tansjakarta, bikin kawasan Kuningan makin terlihat 'penuh' dan berat. 

Apakah ketika mendesain LRT ini sudah memperhatikan tata ruang Jakarta? Apa apa yang dilewati, jalan layang, jembatan? Di Pancoran juga, jarak antara jalur LRT dengan jalan layang Pancoran amat dekat. Bagaimana dengan Analisa Dampak Lingkungannya? Dengan faktor keselamatan berkendara? Di area Pancoran ini jalan menyempit amat parrah, tinggal sekitar satu jalur, membuat macet gak kira kira.

Semoga Anies sebagai Gubernur Jakarta memperhatikan hal ini. Mau diapain beton menjulang mankrak yang bikin jelek Kuningan ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun